Jalan-jalan Sore Dengan Sikecil & Keponakan Cantik Sembari Mencari Takjil Di Simpang Mulieng
Hai Steemians?
Salam dan apakabar, dimanapun kalian semua berada saya harap kita dalam keadaan baik-baik saja dan ibadah puasa berjalan lancar sesuai dengan harapan yang kita harapkan semoga puasa full—day tanpa kendala yang dapat mengurangi pahala puasa kita. Ya! Tanpa sadar hari puasa beranjak hanya menunggu dalam hitungan jari setidaknya ini salah satu pertanda bagi kita untuk menanti hari kemenangan yaitu hari lebaran yang hanya dalam hitungan hari dalam beberapa hari lagi.
Saya awali kesibukan dengan rutinitas seperti biasa, tak lupa memberi umpan trucukan dan di waktu luang usai menitip tempat jualan saya pergi kekebun sawit yang tidak begitu jauh dari rumah untuk memeriksa sawit kami sebelum panen saya langsungkan, meskipun demikian saya hanya menghabiskan waktu selama 3 menit untuk tiba di kebun. Disini saya masuk ke kebun dan lansung melihat buah sawit yang akan kami panen nantinya. Keberadaan kebun yang begitu tragis (sering terjadinya pencurian) membuat saya harus sering datang ke kebun di waktu tertentu dan memastikan kelapa sawit untuk di panen seperti yang terjadi hari ini.
Saya mengelilingi sambil bergerak lambat setiap sudut kebun untuk melihat sawit, terdapat sebagian kelapa sudah bisa di panen dan sebagian masih menunggu di hari berikutnya, saya memilih di waktu yang tepat untuk mendapatkan hasil dengan sempurna. Di pertengahan kebun tidak sengaja saya melihat belalang hijau muda berada di bekas pelepah sawit. Ini wajar terdapat banyak serangga yang hidup di kebun karena tempat mereka berlindung lebih aman berkembang biak di dalam semak-semak tanaman. Untuk sekilas ini salah satu spesies belalang kayu karena ukurannya sedikit besar dari belalang pada umumnya.
Dan setelah melihat lebih dekat, saya menemukan kaki panjang belalang terlepas yang membuat sibelalang tidak bisa loncat dengan sempurna, ini tidak berlangsung lama lalu saya kembali ketujuan untuk melihat kelapa sawit dan keluar dari kebun lansung pulang ke rumah dan kembali menjaga riteil hingga tanpa sadar menjelang siang.
Ba'da dhuhur usai beristirahat saya harus mengantar azdriel ke tempat pengajian rutin di mesjid desa kumbang. Saat ini saya harus mengantar ia ke tempat pengajian selama sepeda masih menunggu perbaikan. Hari ini ia tidak sendirian karena keponakan juga ikut bersama kami berangkat ke tempat pengajian, ini masih berlangsung untuk memenuhi kegiatan ramadhan. Lokasinya juga tidak begitu jauh sehingga dengan mudah saya mengantar mereka ketempat pengajian dan saya kembali kerumah tepatnya di waktu luang saya kembali bergelut dengan riteil dimana tempatku mencari nafkah.
Keadaan lapak yang sepi karena lumrah terjadi selama mengenang bulan ramadhan, tidak banyak pembeli yang datang justru berbeda dari hari biasanya hal ini menimbulkan rasa bosan sehingga saya ingin menenangkan pikiran dengan bermain dengan burung trucukan peliharaan seperti yang sudah saya rekomendasikan. Sangat kebetulan ketika melihatku datang ia selalu memberikan isyarat tanda lapar, namun sebelum bermain saya memberikan pisang sebagai penunda lapar karena saya harus menjaga ia seperti berada di habitat liar dengan memberikan buah-buahan.
Saya menunjukkan sebagaimana hidup di alam liar walaupun terawat di dalam kandang, pisan salah satu buah yang sering di incar oleh spesies trucukan. Terkadang sebagai pengganti umpan komplit juara saya juga memberikan mereka buah-buah untuk menjaga pertumbuhan trucukan yang lebih sehat. Saya harus merawat mereka dengan tulus agar trucukan liar dapat di lukuhkan hingga waktu nya tiba saya akan melepaskan mereka, hidup di luar kandang. Usai memberikan umpan saya meluangkan sedikit waktu untuk bermain dengan trucukan, ia cukup jinak dan manja, lebih suka bermain di telapak tangan.
Dan tanpa sadar menjelang sore, azan ashar dikumandangkan lalu saya bersiap-siap untuk pergi ke mesjid untuk menyelesaikan shalat asar dan sekaligus menjemput azdril bersama keponakan di tempat pengajian.
Waktu berlalu cepat, hari mulai gelap saya memutuskan untuk keluar ingin menghilangkan bosan dengan suasana luar dan kepingin jalan-jalan sembari menunggu jam berbuka dengan mencari takjil. Saya tak lupa untuk mengajak sikecil namun hendak keluar keponakan cantik juga ingin ikut pergi bersama kami. Kami bergerak justru ketergantungan waktu yang larut sore membuat saya memilih pergi ke simpang mulieng, pusat keramaian yang dekat dengan tempat tinggalku. Disana saya melihat banyak pengunjung mencari kebutuhan dan berbelanja menu berbuka bahkan lebih sibuk dari biasanya.
Saya mengusulkan pemilihan kepada keponakankuvuntuk memilih takjil kesukaannya karena saya ingin berbagi untuknya, dari beberapa tempat penjual makanan kami memilih outlet gorengan, di dini saya menyuruh keponakan untuk menentukan makanan itu sedang saya hanya memesan membeli risol dan tahu isi ke pada penjual. Sedikit menunggu pesanan di siapkan lalu kami mendapatkan dari masing-masing bagian saya membayar semua tagihan dan pulang, di pertengahan jalan saya membeli esteh untuk penambahan minuman segar dan Landung pulang.
Kami pulang dengan santai di tikungan jalan lapangan pagar besi kami berhenti, menepi di tembok untuk menikmati suasana sore dekat dengan persawahan tempat tinggal ku, agin sepai—sepoi membuat pikiran lebih tenang namun ini tidak berlangsung lama karena setelah melihat waktu berbuka hampir tiba kami bergegas pulang dan tak lama waktu berbuka tiba adanya pertanda, saya lansung melepas niat dengan takjil barusan sehingga tenggorokan kering kembali segar. Alhamdulillah puasa hari ini berjalan lancar.!

Hanya sekian dari cerita saya pada hari ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan dari artikel dan kata-kata saya di atas. Semoga hari anda menyenangkan.
🙏-_-🙏
Terima kasih banyak atas dukungannya pak 🙏