The Diary Game : 05 Maret 2024| Menghadiri peresmian mesjid

Selasa pagi aku bangun untuk menunaikan kewajiban sholat subuh dan kemudian membaca beberapa halaman Alquran sebelum melaksanakan kegiatan lainnya.

Istriku mengingatkanku bahwa hari ini aku harus menghadiri sebuah acara mewakili kepala dinas yaitu peresmian mesjid H. Muhammad Hanafiah yang berada di Desa Ranto Kecamatan Lhoksukon atau di belakang SPBU Desa Ranto.

Sebenarnya aku sedikit enggan untuk menghadiri acara-acara seremonial yang melibatkan para pejabat sejak aku mundur dari jabatan struktural beberapa tahun lalu, namun ini adalah permintaan dari kepala dinas untuk mewakili beliau dan juga kegiatannya berupa peresmian mesjid.

Jadi aku tidak akan melihat tingkah polah dan gimmick-gimmick para pejabat seperti biasanya yang terjadi di acara-acara kedinasan. Perilaku hipokrit dan culas para pejabat membuatku muak, dan itulah salahsatu alasannya aku mundur dari jabatan ku.

Aku segera bersiap-siap berangkat ke kantor camat Lhoksukon terlebih dahulu setelah membereskan peliharaan dan tanaman-tanaman kami di rumah.

Aku berangkat bersama istri dan juga si kecil karena sekalian mengantar si kecil ke sekolahnya dan juga mengantar istri ke rumah mertuaku di Landing.

Dan setelah melakukan fingerprint di kantor camat Lhoksukon, aku segera menuju lokasi Mesjid H. Muhammad Hanafiah di Desa Ranto Kecamatan Lhoksukon.

Mesjid H. Muhammad Hanafiah.

Plus code	https://plus.codes/3866+J9X,+Jl,+Medan,+Banda,+Aceh,+Desa,+Rantau,+Kec.,+Lhoksukon,+Kabupaten,+Aceh,+Utara,+Aceh
Google maps	https://www.google.co.id/maps/@5.061813,97.310566

Saat aku tiba di tempat acara terlihat banyak para undangan dari berbagai komponen masyarakat dan birokrasi telah hadir. Sementara papan bunga ucapan selamat pun berjejeran dimulai dari pintu masuk sampai dekat teras mesjid.

Mesjid ini baru dibangun sekitar dua tahun lalu oleh seorang pengusaha (Alm. H. Muhammad Hanafiah) yang juga Owner PT. Dunia Barusa, sebuah showroom dan dealer mobil Toyota terkenal di Aceh dengan biayanya sendiri. Artinya semua biaya pembangunan mesjid ditanggung oleh beliau dan pengelolaannya melalui sebuah yayasan.

Memang beliau tidak sempat melihat peresmian mesjid ini karena beliau telah meninggal dunia setahun yang lalu, dan tepat hari ini adalah Haul beliau sekalian peresmian mesjid yang diberi nama dengan nama beliau sendiri oleh Almarhum Abu Tumin Blangbladeh.

Acara pagi ini dimulai dengan pembacaan samadiyah yang dipimpin oleh Walidi Lhoksukon yang juga merupakan imam mesjid Baiturrahim Lhoksukon dan juga tokoh ulama di Aceh Utara.

Pada acara ini juga dilakukan penyantunan anak yatim yang berasal dari berbagai desa dalam kecamatan Lhoksukon. Dan setelah acara santunan anak yatim selesai maka dilanjutkan dengan acara peusijuek serta ceramah dari berbagai tokoh termasuk Abu Blangjruen yang merupakan ketua MPU Aceh Utara.

Setelah acara ceramah maka acara selanjutnya adalah kenduri bersama anak yatim dan para undangan dipersilahkan untuk menikmati kenduri yang telah disiapkan oleh panitia di meja prasmanan.

Aku tidak menunggu antrian makan yang berjubel dan segera pulang karena si kecil sudah waktunya dijemput di sekolah. Aku pun segera menjemput istri di rumah mertua dan kemudian menjemput si kecil di sekolahnya.

Sesampai di rumah, kami pun makan siang dan hanya istirahat saja di rumah sambil menyiapkan postingan hari ini. Ponakanku yang ada di rumah ibuku segera ke rumah kami ketika tahu kami sudah ada di rumah.

Pukul 04.30 sore seperti biasa aku pergi ke kantor camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint dan sempat singgah sebentar di rumah adik di Keude Matangkuli. Kemudian aku segera pulang ke rumah untuk membereskan peliharaan dan tanaman kami di sore ini.

Sekian diaryku kali ini. Stay safe and Fun.....Ciao...!

Regards

@alee75

ABOUT ME