Stempel Basah

Setiap instansi pemerintah maupun perusahaan swasta memiliki stempel atau cap tersendiri sebagai alat untuk membuat rekaman tanda (gambar, tanda tangan) dengan menekannya pada kertas atau sebagainya. Jadi, sebuah stempel memiliki nilai guna yang sangat tinggi. Kegunaan stempel atau cap jika diibaratkan sama pentingnya ikan dalam sepiring nasi. Sanggupkah kita membayangkan?

Kekuatan stempel sungguh dahsyat. Kau akan kehilangan sebuah pekerjaan yang begitu penting dalam menunjang kariermu, apabila hari itu merupakan batas akhir penerimaan berkas lamaran pekerjaan, ada satu suratmu yang belum memiliki stempel basah dari keuchik (lurah) setempat. Selanjutnya kau menghubungi keuchik yang bersangkutan, namun ketika itu beliau sudah berangkat keluar kota. Kau datangi rumah keuchik tersebut, saat itu sudah menunjukkan pukul 18.00 wib. Pertanda waktu pendaftaranmu telah habis. Kau mengalami nasib buruk. Stempel belum merestui pekerjaanmu ketika itu.

Berkaitan dengan restu stempel, dalam keadaan genting di suatu hari kau mendatangi sekolah tempatmu meraih ijazah. Tiba di sana, dengan langkah yang tergesa-gesa kau mulai menginjakkan kaki di halaman sekolah SMA-mu itu. Tetap saja kau utamakan 3S pada guru-gurumu di sana, senyum, salam, dan sapa. Guru pun berhasil mengenalmu dengan baik, meskipun di antara satu atau dua guru berhasil lupa mengingat namamu. "Kepala sekolah ada Bu? Saya bermaksud untuk melegalisasi ijazah". Gurumu benar-benar baik, mereka bersedia mengantarkanmu ke ruangan kepala sekolah. Entah kebetulan atau keberuntungan, detik itu juga bapak kepala sekolah langsung mengesahkan ijazahmu dengan stempel berbentuk legalisasi. Meskipun kau hanya memiliki waktu yang sedikit, hari itu juga kau berhasil mendaftar dan mendapatkan nomor tes.

Ada juga dari sebagian kecil orang-orang yang sengaja mencari jalan pintas. Banyak hal yang tidak bisa dijelaskan mengapa sebagian dari mereka lebih memilih untuk mencetak stempel sendiri daripada memerolehnya pada pihak terkait. Hal ini bisa saja dikaitkan dengan susahnya mendapatkan sebuah stempel dari badan atau perusahaan tertentu, sehingga mereka nekat mencetak stempel yang dipakai oleh perusahaan tersebut. "Mau ambil sekarang atau besok?" Tanya tukang stempel. Rasanya tak ada yang mau kembali lagi pada esok hari jika pilihannya boleh diambil pada saat itu. Tentu saja tukang stempel memendam maksud yang mendalam atas pertanyaan itu.

Sama pentingnya ikan dalam sepiring nasi. Jangan pernah melupakan jasa dari stempel yang pernah tertancap pada selembar kertas. Kita turut berterima kasih kepada pendesain stempel. Sebab mereka telah ikhlas stempel karyanya terpakai di mana-mana dengan tampilan yang berbeda-beda. Semoga saja, kita tidak sampai pada tahap disegel oleh abang tukang stempel. []