Squid Game dan Buah Simalakama

in #squidgame3 years ago

Beberapa tahun ini, industri perfilman korea menjadi sorotan para penggemar film se-dunia, salah satunya Squid Game, film yang di rilis di salah satu perusahaan streaming movies online menjadi salah satu trend di platform streaming movies online tersebut. Dari alur cerita, naskah, scene-scene video yang diambil memiliki nilai sinematografis yang optimal.

Squid Game merupakan salah satu film yang secara langsung menghibur kita namun secara tidak langsung juga mengisyaratkan sisi kelam dari kehidupan para kreditur. Kehidupan urban yang syarat akan kehidupan modern, mewah dan penuh dengan etalase-etalese pemenuhan kebutuhan tersier mendorong orang perkotaan untuk berpotensi menjadi kreditur yang aktif. Menjadi kreditur atau melakukan peminjaman uang untuk pemenuhan hasrat sosial yang narsisme bagi kaum perkotaan.

Megah dan Gebyarnya Dunia kemolekannya tidak lagi dapat di tahan oleh kaum urban pada era millenium, akhirnya dengan cepat muncul stigma baru di tengah masyarakat urban bahwa terdapat variabel baru dalam modal sosial yaitu kepemilikan sandang mewah akan mendongkrak nilai sosial seseorang di lingkungan masyarkat. Inilah yang menjadi alasan bagaimana sebuah benda yang fungsi dan kegunaannya sama namun memiliki perbedaan harga yang signifikan.

Penambahan variabel modal sosial di tengah kaum urban membuat banyak warga citizen berbondong-bondong mengumpulkan dan memerkan sandang mewah yang dimilikinya, terkadang hal ini dijadikan untuk ajang unjuk gigi sehingga pergesekan sosial, iri dan dengki tidak dapat lagi dibendung di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat urban. Iri dan Dengki yang dimunculkan dari ajang pertarungan pamer dan unjuk gigi, membuat tekad masyarakat urban semakin liar sehingga dalam memperoleh kebutuhan sandang yang mewah mereka rela melakukan praktek pinjam uang tanpa memikirkan kapisitas finansial yang ada.

Keputusan menjadi kreditur yang tidak didasari kesadaran yang utuh akhirnya memaksa para kreditur untuk menjalani hari-harinya dengan gali lobang tutup lubang, hidup mewah di tengah incaran para debt kolektorpun perlahan tidak lagi memicu rasa kekhawatiran apalagi rasa bersalah. Jangan heran kalau semakin lama debt kolektor makin ganas wajahnya hal ini dikarenakan debt kolektor mereka bertugas untuk menagih para kreditur yang licik dan picik.

Fenomena inilah yang membuat sistem perbankan berevolusi menjadi sosok yang skeptis terhadap kreditur hingga-hingga dalam memilih nasabahnya untuk mendapatkan kreditur yang di nilai bukan lagi untuk apa pinjaman tersebut digunakan melainkan apa saja jaminan yang dapat diserahkan kepada mereka.

Seperti buah simalakama, hal ini selalu menjadi keputusan sulit, debitur yang menagih haknya saat ini dikira sebagai pihak fasis dan radikal, sedangkan alasan mereka debt kolektor keras kepada kreditur karena sebagian banyak kreditur tidak amanah, tidak jujur dan licik dalam menepati janji pelunasan hutang.

Hutang yang disepakati tanpa kesadaran kemampuan finansial tersebut perlahan menjadi racun genosida bagi kemurnian akal, pikiran dan moral di tengah masyarakat, akibat hutang banyak kreditur melakukan tindakan penipuan bahkan kepada keluarga sendiri apalagi orang lain, bahkan banyak juga yang melakukan tindakan kriminal.

Dampak dari fenomena ini perlahan tapi pasti membuat ekosistem kehidupan kaum urban semakin rumit, kalau tidak peka dan tajam akal dan pikirannya dosapun akan dapat dimaafkan dengan pembenaran-pembenaran dan pembiasan nilai yang ditunggangi nafsu serakah di yang bersemai di sanubari.

Ada beberapa benteng yang harus diperhatikan untuk tidak larut di dalam kerumitan hidup terlilit hutang yaitu:

  1. Ingatlah Bahwa Masa Depan tidak dapat diprediksi secara akurat untuk itu tanyakanlah pada diri sendiri apakah resiko yang diambil sebanding dengan apa yang diperoleh

  2. Dalam prakteknya wajarnya untuk pengeluaran pembayaran kredit maksimal 10% pendapatan anda

  3. Tentukan skala prioritas, ingat dahulukan kebutuhan dibanding keinginan.

  4. Dalam hal pengumpulan modal untuk usaha dahulukan menggunakan dana dari mitra, atau investor, atau dana dari crowd founding syukur-syukur dari IMF (Istri, Mertua, Family)

  5. Selalu menjadi sederhana, ingat hidup mewah akan membuka celah bagi kita untuk masuk kejebakan gebyarnya dunia.

Nilai seorang manusia tidak dapat digambarkan, tidak disentuh namun dapat dirasakan. Nilai akan dirasa manfaatnya tidak hanya pada diri sendiri namun juga di luar diri kita. Bukankah puncak pranata sosial yaitu sebaik-baiknya manusia yaitu manusia bermanfaat bagi sekitarnya.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.17
JST 0.030
BTC 70396.04
ETH 2523.14
USDT 1.00
SBD 2.56