The Indonesian National Team, Please Learn from the World!

in #sportstalk5 years ago



Indonesia, which was devastated in the 2020 World Cup prequalification, can learn from the Netherlands, a country that once colonized it on how to rise from the backwardness. Indonesia can also learn from Belgium, which became the first country to qualify for the 2020 European Cup.

The Indonesian team can indeed learn from anywhere. The problem is, they never learn, they always fail to take advantage of the momentum, and seem to never move toward progress. Sounds very pessimistic, but at the same time realistic.

All conditions have a strong team owned by Indonesia. Abundant soccer players of all ages. The achievements of the early age team are also notable, but they always fail to harvest the achievements when they are adults. Abundant standard stadium, although not as good as European countries, is far more tolerable than in Nigeria and Segenal who subscribe to qualify for the World Cup.

What is strong? Don't blame the luck. Don't blame anyone and anything like Coach Simon McManamy who blames the player's fitness factor. Other countries also face domestic leagues. English national players are said to suffer the most from fatigue due to tight competition schedules at various levels, but not to the point of disrupting national team performance.

In the past, the Indonesian national team was respected in Southeast Asia and even Asia. Japan used to learn from Galatama Indonesia how to hold professional competitions. The history of Indonesian football is full of pride, the future of Indonesian football is full of gloom.

Is it pessimistic? It seems yes, but this is a realistic attitude from a situation that does not change easily.






Timnas Indonesia, Belajarlah dari Dunia!

Indonesia yang hancur-hancur dalam prakualifikasi Piala Dunia 2020 bisa belajar dari Belanda, negara yang pernah menjajahnya mengenai cara bangkit dari ketertinggalan. Indonesia juga bisa belajar dari Belgia yang menjadi negara pertama yang lolos ke Piala Eropa 2020.

Tim Indonesia memang bisa belajar dari mana saja. Masalahnya, mereka tidak pernah belajar, selalu gagal memanfaatkan momentum, dan seolah tidak pernah bergerak menuju kemajuan. Kedengarannya sangat pesimistis, tapi sekaligus realitistis.

Semua syarat menjad kesebelasan kuat dimiliki Indonesia. Pemain bola melimpah dari berbagai jenjang usia. Prestasi tim usia dini juga lumayan, tapi selalu gagal panen prestasi ketika mereka dewasa. Stadion berstandar melimpah, meski belum sebagus negara-negara Eropa, jauh lebih lumayan dibandingkan di Nigeria dan Segenal yang langganan lolos ke World Cup.

Apa yang kuat? Jangan salahkan keberuntungan. Jangan salahkan siapa pun dan apa pun seperti Pelatih Simon McManamy yang menyalahkan faktor kebugaran pemain. Negara lain juga menghadapi liga domestik. Pemain nasional Inggris disebut paling menderita kelelahan karena jadwal kompetisi yang ketat di berbagai level, tetapi tidak sampai mengganggu prestasi tim nasional.

Dulu Timnas Indonesia pernah disegani di Asia Tenggara bahkan Asia. Dulu Jepang pernah belajar dari Galatama Indonesia bagaimana menggelar kompetisi profesional. Sejarah sepakbola Indonesia penuh kebanggaan, masa depan sepakbola Indonesia penuh kesuraman.

Kedengarannya pesimis? Sepertinya iya, tapi ini adalah sikap realistis dari sebuah situasi yang tidak mudah berubah.[]




Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

mungkin perlu ketua PSSI yang baru bang

Haha, loen setuju lage pembahasan di ateuh, para pemain sepakbola Indonesia, khususnya saat berlaga ngen tim luar, laju taloe, lage taloe bulee ngen pesepak bola negara luwa. Maka jih hana galak long nonton sepakbola Indonesia 😁😂

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63022.98
ETH 2580.28
USDT 1.00
SBD 2.72