Peringkat SEA Games Jika Dilihat dari Populasi, Indonesia Posisi 10
PERHELATAN akbar olahraga negara-negara Asia Tenggara atau SEA Games 2017 baru saja ditutup di Stadion Bukit Jalil, Malaysia 30 Agustus. Penutupan ini sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan Malaysia.
Menyambut hari kemerdekaannya, Negeri Jiran tersebut penuh suka cita, di mana menjadi juara umum di rumah sendiri. Perolehan mendali sangat fantastis jika dibandingkan dengan peserta SEA Games lainnya.
Berikut peringkat dan perolehan mendali emas, perak dan perunggu SEA Game 2017:
Malaysia (145 + 92 + 86 = 323)
Thailand (72 + 86 + 88 = 246)
Vietnam (58 + 50 + 60 = 168)
Singapura (57 + 58 + 73 = 188)
Indonesia (38 + 63 + 90 = 191)
Filipina (24 + 33 + 64 = 121)
Myanmar (7 + 10 + 20 = 37)
Kamboja (3 + 2 + 12 = 17)
Laos (2 + 3 + 21 = 26)
Brunei (0 + 5 + 9 = 14)
Timor Leste (0 + 0 + 3 = 3)
Sementara jika kita bandingkan dengan jumlah penduduk sebagai “kekuatan” atlet, Indonesia adalah negara besar di dunia. Penduduk Indonesia berada di posisi 4 dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di Asia Tenggara. Kalau dibandingkan di tingkat Asia Tenggara, tidak ada apa-apanya negara lain.
Berikut jumlah penduduk lebih kurang menurut worldometers.info per Agustus 2017
- Indonesia = 264 juta jiwa
- Filipina = 104 juta jiwa
- Vietnam = 95 juta jiwa
- Thailand = 68 juta jiwa
- Myanmar = 54 juta jiwa
- Malaysia= 31 juta jiwa
- Kamboja =16 juta jiwa
- Laos = 7 juta jiwa
- Singapura = 5 jiwa
- Timor Leste = 1 juta jiwa
- Brunei Darus = 435 ribu jiwa
Nah, jika kita lihat peringkat perolehan mendali ini, terus kita bandingkan dengan jumlah penduduk masing-masing peserta SEA Games, keberadaan Indonesia miris sekali. Di mana kekuatan kita sebagai rakyat yang begitu banyak.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini berjumlah 264 juta jiwa. Bandingkan dengan Singapura jumlah penduduk hanya 5 juta jiwa, peringkat perolehan mendali lebih baik dari Indonesia.
Apabila kita persentasekan jumlah penduduk dengan total perolehan mendali, maka perbandingannya sebagai berikut:
- Singapura = satu mendali untuk 26,6 ribu orang
- Brunei Darussalam = satu mendali untuk 31,1 ribu orang
- Malaysia = satu mendali untuk 96 ribu orang
- Laos = satu mendali untuk 269,2 ribu orang
- Thailand = satu mendali 276,4 ribu orang
- Timor Leste = satu mendali untuk 333,3 ribu orang
- Vietnam = satu medali untuk 565,5 ribu orang
- Filipina = satu mendali untuk 859,5 ribu orang
- Kamboja = satu mendali untuk 941,2 ribu orang
- Indonesia =satu mendali untuk 1,4 juta orang
- Myanmar = satu mendali untuk 1,5 juta orang.
Ayo kita menatap SEA Games 2019 di Filipina. Lupakan angka-angka di atas. Kita ulang sejarah juara umum pada SEA Games 2011, meskipun saat itu Indonesia bertindak sebagai tua rumah. Prestasi harus kita ingat untuk memacu semangat di masa mendatang.
Pembinaan atlet usia dini kita yang kurang dalam perekrutan dan pencarian bakat, karena bukan rahasia umum kalo pembinaan kita masih ada oknum-oknum yang hanya berorentasi bisnis dan titipan, sehingga kader atletnya pun kurang berprestasi maksimal.
Contoh kecil aja pada ajang PON banyak pembina atlet karena hanya mengejar target dan bisnis maka mencuri usia anak, sehingga hasil tidak maksimal.
Dan mungkin masih banyak lagi contohnya, semoga kedepan kita berfikir ke masa jangka panjang tidak srmata- mata mengejar target lokal daerah aja, majulah Indonesia
Kita kurang di pembinaan terutama di system pembinaan dan kebijakan pemerintah terhadap pembinaan atlit juga pendanaan untuk pembinaan.
Padahal negara begitu luas dan jumlah penduduk spt saya sampaikan, masak atlet tdk ada, itu mustahil. Satu sisi saya bangga sama Indra Sjafri, pelatih timnas sepakbola u-19..
Model kita memakai sks, sistem kebut semalam.. saya lihat di daerah seperti itu. Menjelang pekan olahraga baru sibuk...