SKK Konstruksi Sipil dan Skemanya

in #skklast year

Sertifikasi Kompetensi Kerja atau SKK menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki pekerja pada bidang tertentu, tak terkecuali konstruksi sipil. SKK konstruksi sipil diterbitkan oleh lembaga tertentu yang memang sudah memiliki ijin untuk melakukan sertifikasi SKK tersebut.

Dulunya SKK lebih dikenal dengan sebutan SKA atau SKT. Namun, seiring dengan pembaruan peraturan Menteri Pekerjaaan Umum mengenai sertifikasi kompetensi pekerja, maka kini diubah penyebutannya menjadi SKK. Berikut penjelasan mengenai SKK konstruksi milik pegawai sipil.

Biaya Pembuatan Sertifikasi Konstruksi Sipil

Sama halnya dengan sertifikasi pada umumnya, kamu perlu merogoh kocek untuk bisa membuat SKK konstruksi sipil, mengingat sertifikat tersebut sudah menjadi syarat PJBU 2022. Nominal yang perlu kamu keluarkan pada kompetensi konstruksi ini berkisar pada angka 1-8 juta rupiah.
Pengujian tersebut terdiri dari jenjang 1, hingga jenjang 9, serta disesuaikan dengan kebutuhan peserta. Biaya bisa saja menjadi lebih murah, akan tetapi banyak spekulasi jika mengurus sendiri akan jauh lebih rumit dan lama, sehingga terkesan membuang waktu. Jadi, tertarik yang mana?

Skema Penerbitan SKK Pegawai Konstruksi Sipil

Bagi karyawan yang bekerja pada bidang konstruksi, utamanya pegawai sipil atau lainnya, tentu SKK konstruksi sipil sangatlah penting. Untuk itu, bagi kamu yang masih pemula dan berencana mengurusnya secara mandiri, berikut langkah yang perlu kamu lakukan.

  1. Kenali Jenjang Sertifikasi dan Pilih Sesuai Kebutuhan

Meski sifatnya adalah sertifikasi konstruksi, namun SKK sendiri masih terbagi dalam beberapa jenjang. Terdapat level jenjang operator, teknik, hingga ahli yang memiliki tingkat kesulitan pengujian berbeda. Selain itu, per level jenjang juga harus memenuhi syarat yang berbeda pula.

Sebaiknya pilih dan tentukan dahulu jenjang apa yang akan kamu ambil, serta sesuaikan dengan kebutuhan. Seandainya memang semua jenjang kamu butuhkan, kamu bisa melakukan uji secara bertahap. Mengingat pada bidang kerja dengan jenjang karir pasti dibutuhkan sertifikasi terbaru.

  1. Melengkapi Syarat Administrasi

Sudah menjadi hal umum ketika hendak mengurus surat atau dokumen penting, tentu pembuat melewati proses pengecekan berkas. Beberapa dokumen yang perlu kamu lengkapi, antara lain kartu identitas diri, berupa KTP, 2-3 lembar pas foto terbaru, hingga ijazah pendidikan terakhir.

Bagi kamu yang sudah bekerja pada perusahaan, namun perlu adanya sertifikasi jenjang yang lebih tinggi, maka diwajibkan untuk melengkapi surat rekomendasi dari lembaga kerja yang bersangkutan. Syarat lainnya berupa akun email dan nomor telepon aktif juga perlu dipersiapkan.

  1. Ajukan Permohonan dan Ikuti Ujian

Langkah terakhir, yakni pengajuan permohonan untuk mengikuti sertifikasi. Pengajuan ini bisa kamu daftarkan pada lembaga yang sudah ditunjuk oleh pemerintah. Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahapan yang paling lama, mengingat pengajuan permohonan kita sedang dalam antrian.

Setelah nantinya permohonan kamu disetujui, kamu akan diarahkan untuk memilih waktu dan tempat ujian. Dalam rentang waktu tersebut, kamu bisa mempelajari apa saja, serta bagaimana ujian umum untuk SKK. Jika lolos, maka kamu hanya perlu menunggu proses penerbitan selesai.

Demikian tiga langkah pembuatan SKK konstruksi sipil yang bisa kamu lakukan secara mandiri. Seandainya kamu kesulitan mengurusnya sendiri dan tidak mau ikut rumit, kamu bisa mencoba lembaga penerbitan Pusat SKK di website resmi mereka pada laman Pembuatan SKK, loh.

Tidak hanya fokus pada sertifikasi kompetensi saja, Pusat SKK juga menyediakan jasa terbit untuk sertifikat lainnya, seperti ISO, SBU, AKP, SMK3, hingga AK3. Memiliki lebih dari 100 klien menjadi nilai tambah mengapa kamu harus memilih Pusat SKK. Yuk, segera buat janji, ya.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58539.27
ETH 2627.11
USDT 1.00
SBD 2.40