JERITAN HATI SANG POLIGAMIsteemCreated with Sketch.

in #sindonesia7 years ago

Sebut saja namanya Abdullah.
Dia diberikan Allah pendamping hidup yang super, pintar, rajin dan sangat sholehah, sebut saja namanya Aisyah, hidupnya sangat bahagia apalagi Aisyah telah memberikannya dua orang putra dan satu orang putri..

Rumah tangga mereka sangat bahagia.
Suatu hari di uji oleh Allah, Abdullah jatuh cinta pada seseorang gadis yang sangat cantik dan lebih muda, sebut saja namanya Fatimah dan yang lebih membuatnya semakin kuat ingin menikah lagi dengan Fatimah karena ia sangat sholehah dan bersedia menjadi istri kedua nya Abdullah.

Akhirnya mereka putuskan untuk menikah,
Abdullah sudah memberi tahu istri pertamanya Aisyah namun tidak menjawab apa-apa'
Yang ada hanya air mata yang tiba-tiba jatuh, saat itu Abdullah tak peduli.. Toh nanti juga dia akan menerima..fikir Abdullah.

Terjadilah pernikahan antara Abdullah dan Fatimah.. Awal awal nya memang agak susah tapi kelamaan akhirnya baik-baik saja hanya saja Aisyah sedikit lebih pendiam dari setelah Abdullah menikah lagi.

Waktu terus bergulir tidak terasa Abdullah sedah membina rumah tangganya dengan Fatimah sudah satu tahun dan dikaruniai seorang putri yang sekarang berusia 6 bulan, semantara Aisyah tidak banyak yang berubah dari nya.

Hari-hari terus bergulir dan Abdullah mulai bosan dan jenuh, sehingga terjadilah badai dalam keluarganya, Abdullah ingin mencereikan salah satu istrinya, akhirnya terjadi pertengkaran dalam keluarganya dan jatuhlah talak kepada Aisyah, bercucuran airmata di wajahnya namun dia terus diam dalam kebisuan air mata itu.
Abdullah membiarkan Ghozy, Ghassan dan Balqis anak-anak ikut dengan Aisyah karena Abdullah tahu mereka pasti akan memilih ibunya..

Tahun berganti tahun..
Kehidupan Abdullah dengan Fatimah pun mulai goyang, sebenarnya mereka sangat bahagia namun sifat manja dan tidak memahami perasaan membuat Abdullah tidak nyaman, dan tak jarang rumah tangga mereka mulai diterpa pertengkaran.

Suatu ketika mereka bertengkar hebat dan membuat Abdullah enggan pulang ke rumah, diapun mampir disebuah mesjid, Abdullah melarutkan diri dalam sholat..
Dalam mesjid itupun Abdullah rindu dengan Aisyah dan anak-anak nya.. Tapi dimana mereka?

7 tahun yg silam saat Abdullah mentalak Aisyah,, Ghozy putra pertamanya berusia 5 tahun, dan Ghassan berusia 4 tahun sementara Balqis berusia 1 tahun, hingga kini Abdullah tak pernah mananyakan kabar mereka apalagi mengirimkan mereka biaya hidup.. Sungguh semakin membuatnya menderita memikirkannya,

Saat itu hujan turun dengan lebatnya..
Abdullah pelan-pelan dan diam-diam mulai mencari Aisyah dan anak-anak nya, namun tak menuaikan hasil, Abdullah mulai menanyakan kiri kanan pada keluarganya atau pada teman-teman Aisyah tapi tetap nihil ..

Mereka hilang bagai ditelan bumi..
Dimana mereka ya Allah, Doa Abdullah dalam hati.!!
Dia semakin ketakutan manakala tak mendapat informasi apapun tentang mereka.. Pikiran nya semakin tak menentu.. Di sisi lain Fatimah hidup dengannya dengan sejuta tuntutan.

Hari-hari pun terus berlalu..
Bahkan hampir 6 bulan Abdullah mencari mereka.. Hingga pada suatu hari sehabis mengikuti kajian..
Tiba-tiba seorang ustadz mendekatinya "Abdullah... Apakah kau sudah bertemu Aisyah dan anak-anak mu......?" Abdullah menggeleng kan kepala dengan air mata.. Karena Kerinduan..

Ustadz itu berkata " insyaallah mereka baik-baik saja" perkataan sang ustadz membuatnya menatap lekat-lekat, Wajah sang ustadz seolah tersirat ia mengetahui keberadaan Aisyah dan anak-anak nya... Ternyata benarlah dugaan Abdullah sang ustadz memberi tahu setelah di desak dimana Aisyah dan anak-anaknya.

Aisyah menghilang dalam hidupnya dan menetap di sebuah kota yang sangat jauh dari tempat yang pernah menjadi kota tempat mereka saat membina rumah tangga.. Jauh dan sangat jauh...jarak tempuhnya 4 hari 4 malam perjalanan....
Di sebuah pondok pesantren dipelosok desa tepat dilereng gunung...

Saat itu Abdullah berangkat bersama sang ustadz sebagai petunjuk sekaligus mediator yg mempertemukan Abdullah dengan Aisyah.. Perjalanan yang panjang membuat Abdullah dan sang Ustadz ingin beristirahat sejenak..
Mampirlah mereka disalah satu mesjid di tempat itu.. Dada Abdullah bergemuruh, prasaannya tak menentu, Abdullah jadi ketakutan manakala anak-anak nya tidak mau melihatnya apalagi menerima nya.. terus Abdullah meyakinkan hatinya, tiba-tiba lamunan itu hilang oleh merdunya suara adzan, Air matanya menetes menghayati kalimat sang mu'adzin. Saat itu waktu magrib.. Abdullah dan Ustad memutuskan bermalam dimesjid tersebut.
Allaahu Akbar... Suara imam menggema Abdullah tenggelam dalam sholat dan tartil baca annual sangimam.. Menunjukkan sangat fasih dalam melafalkan Al Quran.. Setelah selesai sholat sang imam memberikan tausyiah singkat tentang hargailah orang yang selalu bersama Kita.. Lisan sang imam benar-benar mengiris hati Abdullah..

Keesokan hari dikala subuh menjelang Abdullah berdoa ya ALLAH pertemukan aku dgn Aisyah dan anak-anak ku... Adzan subuhpun berkumandang.. Sebelum sholat sang ustadz berkata insyaallah pagi ini kau akan bertemu dengan putra pertamamu...
Semakin bergemuruh hati Abdullah ditambah lg suara sang imam membuat para jama'ah memecahkan tangisan.. Sungguh desa dan tempat yg dipilih Aisyah benar-benar sangat damai dari kebisingan dunia.

Benar lah pagi itu Abdullah bertemu dengan putra sulungnya Ghozy yang tiada lain adalah imam yang dari tadi malam membuat jemaah menangis karena tartilnya membaca Quran... Hatinya bergemuruh..
Dalam usia yang sangat mudah ia telah memiliki ilmu setara gurunya.. Hatinya kembali bergemuruh mana kala melihat nya tumbuh menjadi penghafal Quran... Menetes air mata Abdullah dipeluk dengan erat sekali lalu ditanyakan kabar ibu dan adik adik nya..... Dengan gaya bahasa yang sangat sopan Ghozy menceritakan perjalanan ibunya menanggung ketiga anaknya tanpa ada sosok ayah.. Ghozy telah di dewasakan oleh ilmunya walau ia baru berumur 14 tahun... Kisah perjalanan istrinya di dengar dgn airmata tak terbendung...
Hati Abdullah semakin merinding kala Ghozy mengatakan bahwa adiknya Ghassan yg usia beda setahun dg Ghozy telah berangkat ke madinah karena prestasinya..
Disisi lain Balqis yg berusia sembilan tahun telah selesai mengikuti program kelas tahfidz.. Ghozy dgn tegas mengatakan kami semua bisa seperti yang abi dengar karena sosok ibu yang telah abi tinggalkan..
Umi membesarkan dan mendidik kami untuk lebih mencintai Allah..
Umi memberi kami makan dr hasil kerjanya sebagai orang yang mencuci piring di dapur pondok ini.. Abi..
Umi tak pernah mengajari kami untuk membencimu tapi ketahuilah kau adalah ayah kami, tapi engkau tak layak jadi suami dr ibuku.. Kalimat itu terdengar bagai petir..
Dunia terasa gelap.. Wajah nya menunduk.. Abdullah tak tahu harus berbuat apa

Dalam hati Abdullah becara dan se raya bekata:

Untuk mu yang sedang membaca tulisan ku.. Jangan kau berbuat seperti ku. Seseorang yg ada disamping mu sekarang adalah orang terbaik yang di pilih Allah untukmu maka jangan sia sia kan. Aku tak bisa melanjutkan kata-kataku ini karena airmata dan sesak did aku
Untukmu istri ku Aisyah
Walau aku tak layak untukmu... Kini kau bukti kan bahwa sikapmu adalah cerminan dari namamu.. Hal terindah dalam hidupku kau telah menjadikan anak anak ku sebagai pundi-pundi sejati, Dikala Allah mempertanyakan diriku tentang anak anak ku.. Apa yang menjadi hujjah ku. Aku telah membuang berlaku. sungguh anak-anak kita tumbuh menjadi anak-anak mutthaqiin. Satu hal yang ku mohon kepada Allah. Aku diberi kesempatan untuk berkumpul dan menembus dosa dan kesalahan dengan kalian.

Sort:  

Seharusnya ada foto... Lebih mengenah walau ilustrasi.,

Ka di tangkap ama cheetah gak bisa vote lag, gak masuk votenya.

Hahah that carong rimoueng nyan....

Pu na rencana kawin lom.?? Hehehe bercanda saya bang bro

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 66593.69
ETH 3319.32
USDT 1.00
SBD 2.71