Nurlela Gadis Cantik Penjual Tempe (jangan Upvote Aja Baca Juga Ya)
Di sebuah kota kecil nan mungil tapi up to date hiduplah seorang gadis cantik sebut saja namanya Nurlela,. gak cantik-cantik kali juga,. karena dia gak pakai behel, juga softlens apalagi BB, gak ngerti Photography, camera SLR pun tak ada, gak punya akun twitter, FB, intagram, dan media-media sosial alay lainnya. Dia hanya gadis sederhana, yang ditinggal mati kedua orangtuanya,"hmmmm pakai kata sederhana ajalah lah padahal Miskin" Dia tulang punggung bagi kedua adik-adiknya.
Sehari-hari Nurlela Membuat dan menjual tempe di pasar, hasil dari menjual tempe inilah yang menafkahi mereka sehari-hari, Gadis Semuda ini sudah di Uji sedemikian sehingga oleh sang Penguasa alam, tapi Nurlela Tetap tabah menjalani dan tak meninggalkan Beribadah dan terus bersyukur kepadaNYA.
Suatu Hari Betapa terkejutnya Nurlela ketika membeli kedelai yang memang bahan baku untuk membuat tempe, harga kedelai naik tiga kali lipat dari biasanya, uang nurlela tidak cukup, iapun kembali kerumah dengan maksud mengambil uang dari tabungan yang dia simpan di bawah kasur tidurnya, agak kebawah sedikit, sebelah kiri, nah kan ada tikar tu dibawah tikar tu lah, "ayooo ketauan hehe" distulah dia menyimpan.
Nurlela tergopoh-gopoh kembali ke pasar agar jangan sampai tidak cukup waktu untuk mengolah kedelai menjadi tempe, karena memang membuat tempe diperlukan waktu fragmentasi menyatukan bulir-bulir kedelai. Sepanjang jalan menuju pasar nurlela melihat warung-warung kopi dipenuhi kaum Adam sambil melihat berita di televisi, tidak biasanya warung kopi sepenuh ini, laki-laki di warung itu tampak seperti penyamun dengan wajah tegang dengan mata melotot ke arah televisi, rasa penasaran nurlelapun menceruat, sambil berjalan gontai dia mendekati "Apaan sich yang ditonton masbro-masbro ini?" dalam hati nurlela Bergumam.
Benarlah sudah ternyata yang ditonton adalah berita tentang kenaikan harga kedelai, kaum Pria pun mulai berkomentar selepas reporter menyelesaikan laporan beritanya, ada yang marah, bingung, juga mengumpat, minimal geleng-geleng kepalalah, mereka semua menyesalkan dan Prihatin atas kepemimpinan Presiden BYS yang dinilai lebih banyak Lebay nya daripada mampu menahan kenaikan harga kedelai. Nurlela pun semakin Galau mendengarnya, dia pun menangis dengan hati yang tak menentu, tanpa sadar semua laki-laki melihat kearahnya Diapun Sadar Bahwa hanya Nurlelalah seorang gadis di dalam warung kopi tersebut.
"ini judulnya Perawan di sarang Penyamun" ehh tapi ini bukan cerita itu. Seorang laki-laki paruh baya menghampiri "hheii yooo may men!!! what the hell are U" laki-laki itu menyapa,. "ahh tidak pak saya bingung seandainya saya tidak bisa berjualan tempe lagi gara-gara kenaikan harga kedelai ini, bagaimana saya dapat memberi makan kedua adik-adik saya yang masi kecil" sambil terisak-isak Nurlela berbicara. "Sabarlah Nak InsyAllah Ada Jalan, tetap Berharap dan terus berusaha" laki-laki itu menasehati sambil menepuk-nepuk pundak Nurlela yang mungil, nurlela pun beranjak kepenjual kedelai.
Nurlela Membeli kedelai secukupnya "bang saya beli kedelai nya ya 10 ton, (dikota ini 10 ton sama dengan 10kg, ntah darimana hitungan kayak gtu pokonya gitulah)",. "Watefakkk Liter kaleee, makanya jangan salah baca pamflet toko atuhh neng, disini jual bensin, gak baca apa tu pamflet abang 'Partner Computer',. (lohhh?????) ckckckck adek ini lagi galau ya",. semprot abang penjual bensin itu. "ooohh maaf saya khilaf bang maaf ya bang" Nurlela berlalu sambil menunduk sedikit malu,. (ehh tapi di pasar koq ada POM bensin ya??!!mana nama POM bensinny partner computer lagi!@*&$^%##@@ huffff yasudahlah).
Setelah membeli Kedelai dan ragi nurlelapun kembali ke rumah, dilihat adik-adiknya asik online, “hmmmm biarlah mereka bermain” dengan senyum manis nurlela bergumam. Dengan tidak menyia-nyikan waktu nurlela langsung mengolah kedelainya, tak disangka nurlela terperanjat mendengar suara adzan Dzuhur, bukan lantaran karena dia yahudi gak bisa dengar adzan, tapi kerana dia tak menyangka telah menghabiskan waktu di pasar tadi, sedangkan pengolahan tempe harus menjalani waktu 24jam, uang tabungannya juga telah habis mau tidak mau nurlela harus membuat tempe sekarang sehingga keesokan shubuhnya tempe sudah siap dipasarkan, kalau tidak begitu besok nurlela dan adik-adiknya terpaksa tidak makan, dan menjalanin diet OCD.
Terburu-buru nurlelah mengolah selesai lah sudah, hanya tinggal di diamkan saja olahan ragi dan kedelainya sampai menyatu menjadi tempe, dalam sholatnya nurlela berdoa “ya Allah Ya tuhanku jadikanlah tempe ini shubuh hari, sehingga hamba dapat berjualan, hamba mhon kepadaMU ya Allah” dalam doa nurlela menangis. Dilihat adik-adiknya yang masi kecil dan lucu tak tega rasanya jika adik-adiknya harus menjalani Diet OCD, dengan hati cemas nurlela tidur sambil terus berharap Allah akan menunjukan kebesarannya shubuh hari nanti.
Adzan Shubuhpun berkumandang nurlela terbangun, olahan tempenya lah yang terlebih dahulu di sambanginya, dibuka bungkusan penutup tempenya, dengan menghela nafas panjang nurlela melihat tempenya baru setengah jadi, belum menyatu bulir-bulir kacang kedelainya,. Dengan hati gontai tak berarah dia berwudhu dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Dalam doanya dia terus memohon agar tempenya jadi sebentar lagi.
Sang Fajar tiba disambut gegap gempita kicauan burung dan binatang malam yang kian lama kian meredup seiring mentari meninggi,. Juga suara tetangga dengan lengkingan memanggil-manggil suaminya yang termasuk SUSIS (suami-suami takut istri) semakin menambah keromantisan alam ini beserta kehidupannya.
Hati nurlela tak menentu dia pun bejalan menuju pasar untuk memperdaggangkan tempenya yang baru setengah jadi, dalan perjalanan ke pasar di tak henti-hentinya berdoa agar tuhan menjadikan tempenya. Sesampainya di pasar Nurlela membuka bungkusan penutup tempenya, di lihat ternyata tempenya belum jadi jua, betapa lemasnya nurlela menghadapi situasi seperti ini. “ya Allah Ya tuhanku jadikanlah tempe ini saat ada pembeli nanti, hamba mohon kepadaMU ya Allah” Nurlela terus-terusan berdoa tanpa henti.
Pasar makin lama makin ramai disesaki pedagang juga pembeli, yang notabenenya ibu-ibu dengan ciri khas nya “Menawar” terkadang pertarungan berlangsung alot hingga sampai 30 menit hanya untuk menawar harga yang hanya selish seribu perak, ya namnya juga ibu-ibu. Namun di pojok sana ada nurlela si gadis cantik penjual tempe yang tampak cemas, tak lama datang seorang ibu ingin membeli tempe, ibu tersebut menghampiri nurlela, “dek saya beli tempenya ya”,. Lembut kata ibu tersebut menyampaikan maksudnya.
Nurlela yakin tuhan akan menunjukan kebesarannya, begitu dibuka bungkusan tempe nurlela ternya tempe belum jadi juga. “maaf bu saya belum bisa menjual tempe ini, karena masi setengah jadi” dengan terisak tangis nurlela memberitahukan kondisi tempenya yang setengah jadi. “yasudahlah nak tidak apa-apa biar saya cari ditempat lain” ibu itupun berlalu mencari tempe yang dia maksud.
“ya Allah Ya tuhanku jadikanlah tempe ini saat ada pembeli nanti, hamba mohon kepadaMU ya Allah” dengan tetap berkeyakinan nurlela berdoa. Tak lama kemudian datang lagi ibu yang ingin membeli tempe. Nurlela sangat yakin Allah akan membantunya kali ini, dibukanya bungkusan tempenya ternyata Tempe tersebut belum jadi juga, nurlela meminta maaf kepada ibu tersebut dan ibu itu juga berlalu pergi. Kejadian ini terus berlangsung sampai tujuh kali, dan tujuh kali juga pembeli mengurungkan niatnya. Betapa sedih dan hancurnya nurlela menghadapi kondisi ini, dia pun mulai mempertanyakan doanya, apakah Allah tidak mendengar doanya, apakah doanya kurang jelas, apakah ibadahnya kurang selama ini, apakah Allah lebih memilih mengabulkan doa orang kaya daripada orang seperti dia, sejuta pertanyaan menghampiri benak Nurlela.
Namun nurlela tetap berpegang teguh Allah akan membantunya, Maka datanglah orang kedelapan ingin membeli tempe, dibukanya bungkusan penutp tempe, betapa terkejutnya Nurlela sampai-sampai, seakan-akan, sekonyong-konyong sedemikian sehingga bahwa tempenya nurlela Belum jadi juga. Ibu pembeli itu pun pergi meninggalkan nurlela yang sedang galau.
Dengan hati yang mulai goyah ditambah sedikit keraguan mulailah hati nurlela bergejolak, Nurlela terus memanjatkan doanya agar tempenya segera jadi. Sayup-sayup terdengar suara seorang ibu menanyakan seorang penjual sayur mayur di sebelah lapak Nurlela, “haiii Ucok adanya kau jual tempe setengah jadi disini?” tanya ibu itu yang kebetulan orang SEMUT,. “haduhhh bu maaf tidak ada” jawab abang penjual sayur tersebut, “Bah!!!! Yasudahlah kalo begitu”,. “coba tanyakan sama gadis cantik penjual tempe di sebelah sana bu’,, lanjut abang penjual sayur menawarkan solusi. Dengan hati sumringah Nurlela menyambut kedatangan ibu tadi, dalam hati nurlela berkecamuk “seandainya Allah telah mengabulkan doa nya tadi bagaimana?
Seandainya tempenya telah jadi bagaimana? Itulah pertanyaan dalam hati nurlela, untuk mengantisipasi hal tersebut Nurlela berdoa dengan kusyuk “Ya Allah jangan jadikan tempe saya, biarlah tetap menjadi tempe yang setengah jadi, saya menarik doa saya yang tadi ya, yang tadi gak jadi” Nurlela berdoa dengan penuh harapan, “hai Butet cantik sekali wajahmu, tak cocok kau berjualan di pasar ini, cocok kau menjadi artis,. Ohh iya kata ucok di sebelah sana kau jual tempe setengah jadi, bolehnya aku beli tempe kau semua?” tawar ibu itu sambil memuji nurlela yang memang cantik,. “boleh bu, silahkan” nurlela yakin Allah akan mengabulkan doanya.
tapi apa yang terjadi betapa terkejutnya Nurlela melihat tempe nya telah Jadi! Tempe Nurlela menyatu dengan sempurna, Putih dan bersih bulir-bulir kacang kedelai menyatu dengan halus oleh ragi yang berfragmentasi. Dengan menahan sakit lam hate, angoh lam jantong Nurlela harus menelan kenyataan pahit, ibu itu pergi, dan nurlela tak dapat menjual tempenya lagi hari ini, Nurlela dan adik-adiknya harus melewati hari dengan diet OCD,.. Nurlela memohon ampun sejadi-jadinya,............
*Pengajarannya adalah kita sering memaksakan kehendak kita kepada ALLAH sewaktu berdoa, padahal sebenarnya ALLAH lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita. Keraguan akan memakan keyakinan yang timbul di awal saat ujian diberikan tak jarang kita akan berdoa terbalik seakan membatalkan doa sebelumnya. Inilah manusia,.....
Tapi tunggu!!!
Bagaimana kisah Nurlela selanjutnya:
Apakah nurlela Bertobat? Apakah Nurlela Akan di Lamar oleh pengusaha kaya? Apakah Ibu dari SEMUT tadi Berhasil mendapat tempe setengah jadi? Apakah Laki-laki di Warung kopi tersebut akan melakukan demonstrasi menuntut YBS agar menurunkan harga kedelai? Dan apakah Nurlela berserta adik-adiknya dapat menjalani diet OCD dengan selamat? Kita nantikan kisah Nurlela selanjutnya,.. di toko-toko kesayangan anda!!!
Original post in FB: Geraldi Farizi Buruj CK
Buruj CK/10/21/2013
Kenalkan aku pada nurlela..
Maka akan kujadikan dia istri kedua..
dek home istri pertama aja gak ada,.. apa cerita kedua,. kalo berhitung tu dimulai dari satu,.. hhuufffff,...
Watefakkk Butet !!!
hahahahaha ngékéh awak ko buat
Sangat lucu dan menghibur juga terselip pesan moral di dalamnya.
kami senang bisa menghibur,... tekan upvote dunk,.. :)
Okay
hhahha,... kita tgu cerpen selanjutnya ya jun,.. pasti lebih romantis mendayu-dayu,.. hehhe
Haha...nurlela..oh nurlela mengapa kau buat semua orang penasaran dengan kisahmu? Tapi ada juga pelajaran yang dapat kita petik dr kisah ini, jangan terlalu salah sangka kpd Allah SWT krn sebenarnya Allah SWT maha mengetahui.
senang bisa menghibur @ami92
Dah saya up vote ya
okeh,.. mksi bnyak @sittishabir :)
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!