Arts Therapy #9: How to Overcome FEAR/TRAUMA in 3 Simple Steps [Bilingual]

in #shareinspireconquer6 years ago (edited)

Good day, good people.

Today, I would love to share a story about one of human emotions called FEAR. According to Psychology, fear is a crucial response to physical and emotional danger. It means that fear actually appear for a good purpose. It protects us from legitimate threats. However, often we fear something or situation that hang back for a long time without any good reason. Thus, I think, this kind of fear should be overcomed.

In this post, I want to share my own experience in overcoming my own trauma of the sea after becoming tsunami victim 13 years ago in Aceh. There were many ways to heal the trauma. In short, I conclude those ways in 3 easy steps. Here we go.

Hari ini, saya ingin menceritakan tentang salah satu jenis emosi yang dimiliki manusia yang disebut RASA TAKUT. Menurut Psikologi, rasa takut berarti respons penting terhadap bahaya fisik dan emosional. Ini berarti rasa takut sebenarnya muncul untuk tujuan yang baik, yaitu untuk melindungi kita dari berbagai ancaman yang nyata. Namun, seringkali rasa takut yang kita alami terhadap sesuatu atau kondisi cenderung bertahan lama tanpa alasan yang jelas. Oleh karena itu, menurut saya, jenis ketakutan semacam ini sebaiknya diatasi.

Di pos ini, saya ingin berbagi pengalaman saya sendiri dalam mengatasi trauma diri saya sendiri setelah menjadi korban tsunami 13 tahun yang lalu di Aceh. Ada banyak cara untuk menyembuhkan trauma. Singkatnya, saya menyimpulkan cara-cara itu dalam 3 langkah mudah. Kita mulai.

1. Talk to Your Fear

Joker once said, "We tend to hate what we do not understand." I think, this quote goes along with the fear feeling. We are used to be afraid of thing that we do not really familiar with but got many negative mark from other people's opinions or from our previous bad experiences. So, in this step, try to talk to your fear. Why do you hate it? Or why are you afraid of it?

This kind of conversation will let you find the problem within your insecurity. Give yourself time and chance to change. As I experienced it myself. I did a lot of conversation with myself about my insecurity toward visiting beach and touching the sea water after tsunami. Then, I came up with a conclusion that I should not hate the sea because of tsunami. It is the same as I can't hate water just because I don't drink alcohol.

1. Ungkap Rasa Takutmu
Joker pernah berkata, "Kita cenderung membenci apa yang tidak kita mengerti." Saya kira, kutipan ini sejalan dengan perasaan takut yang dimiliki. Kita terbiasa takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak kita kenal namun hal atau kondisi itu mendapatkan berbagai label negatif dari pendapat berbagai orang atau dari pengalaman buruk kita sebelumnya. Jadi, pada tahap ini, cobalah berbicara dengan rasa takutmu. Kenapa kamu membencinya? Atau apa sebenarnya penyebab dari rasa takut tersebut?

Percakapan semacam ini akan memberikan peluang bagi kita untuk menemukan masalah dari ketidakamanan tersebut. Beri waktu dan kesempatan bagi diri kita untuk berubah. Seperti yang saya alami sendiri. Saya melakukan banyak percakapan dengan diri saya sendiri tentang ketakutan yang saya alami setiap kali mengunjungi pantai dan menyentuh air laut pasca tsunami. Kemudian, setelah melalui diskusi yang panjang, saya berkesimpulan bahwa saya seharusnya tidak membenci lautan hanya karena kejadian tsunami. Sama halnya seperti saya tidak bisa membenci air hanya karena saya tidak mengkonsumsi alkohol.

2. Let It Go

After knowing the reason of your fear, the next step is to let it go. You have to make sure that you are being afraid no more. You are ready to embrace your fear as part of your previous experiences and feeling. I did the same thing. The more afraid I was, the more often I visited the beach. I allowed myself to see the beauty side of the sea instead of being scared of it. If I can let my fear go, so do you. Now, it is time to let it go. Set yourself free.

2. Bebaskan Diri dari Rasa Takut
Setelah mengetahui penyebab utama dari rasa takut, langkah selanjutnya adalah membiarkan rasa takut itu pergi. Kita harus memastikan diri kita terbebas dari rasa takut. Kita harus siap menerima rasa takut itu sebagai bagian dari pengalaman dan perasaan kita sebelumnya. Saya melakukan hal yang sama. Semakin takut saya akan laut, semakin sering saya mengunjungi pantai. Saya membiasakan diri untuk melihat sisi keindahan lautan bukan justru berlarut-larut dalam ketakutan. Jika saya mampu terbebas dari rasa takut dan trauma maka Anda juga. Sekarang, saatnya untuk membebaskan diri dari belenggu kekhawatiran yang tak berarti.

3. Ask For Help

Honestly, I realize that everybody will face different levels of fear. They will need different approaches. Therefore, ask for support from someone you trust or a help from a professional, such as therapist, would be a wise choice. Don't be ashamed to ask for help in order to become a better you.



I asked my family members to accompany me visiting beach the first time after tsunami disaster. At that time, I felt that the sand was shaking under my feet. The sea wave was running after me. It was terrible feeling at first. However, my family was looking after me the whole time. They make sure that everything was going to be OK. Due to my trauma, I didn't exactly trust their words. However, we kept coming back every weekend to the beach. At the end, I have become familiar with the atmosphere of the sea and is no longer afraid of it.

3. Temukan Dukungan
Sejujurnya, saya menyadari bahwa setiap orang akan menghadapi tingkat ketakutan yang berbeda. Mereka membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Karena itu, mintalah dukungan dari seseorang yang Anda percaya atau bantuan seorang profesional, seperti terapis, akan menjadi pilihan bijak. Jangan malu meminta pertolongan agar bisa menjadi lebih baik.

Saya meminta anggota keluarga untuk menemani saat mengunjungi pantai untuk pertama kali setelah bencana tsunami. Saat itu, saya merasa pasir bergetar di bawah telapak kaki. Gelombang laut terlihat berlomba-lomba mengejar saya. Awalnya saya merasa ngeri dan tak ingin kembali melihat lautan dari dekat. Namun, keluarga terus mendukung saya sepanjang waktu. Mereka memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Karena trauma, pada awalnya, saya tidak sepenuhnya yakin akan hal tersebut. Namun pada akhirnya, setiap akhir pekan, kami sekeluarga terus menerus liburan ke pantai. Akhirnya, saya pun kembali terbiasa dengan atmosfer laut dan tak lagi takut.

I feel grateful for being able to overcome my trauma. I was so proud to become the conqueror of my fear. I thank my family and everyone who has been supported me this far. And for those who still struggling to overcome their fears, please keep going. If I can overcome my fear, so can you. Just remember, research found that courage and fear go hand in hand. If you have a big fear, you have a great courage to overcome it too.

Saya merasa bersyukur bisa mengatasi trauma tersebut. Saya sangat bangga mampu menjadi penakluk rasa takut yang saya miliki. Saya berterima kasih kepada keluarga dan semua orang yang telah mendukung saya sejauh ini. Dan bagi mereka yang masih berjuang mengatasi ketakutan mereka, teruslah berjuang. Jika saya bisa mengatasi rasa takut maka Anda juga bisa. Ingat, penelitian menemukan bahwa keberanian dan ketakutan saling bahu membahu. Artinya, jika Anda merasa memiliki ketakutan yang besar, maka Anda juga memiliki potensi keberanian yang sama besar untuk mengatasi rasa takut tersebut.


That's all for today. Thank you for reading this post.
For the @betterperson. See you next time~

Sort:  

I am so sorry that you had to experience such a traumatic experience. I can't even imagine having to go through anything so terrifying. A lot of people would allow that fear to capture their exsistance but you found brilliant ways to overcome your fear and let it go. Myself I always turn my fears into faith and it helps me surrender my fear over to my higher power. Thanks for sharing.....appreciate.

Turning fear into faith is an awesome idea. I can feel a positive vibe from it.

Thank you for spending your precious time reading my post.

Is it right! suka closing ini "Jika anda memiliki rasa ketakutan yang besar, maka anda juga memiliki poyensi rasa keberanian yang sama besar untuk mengatasi rasa takut itu".

Yups, hukum keseimbangan alam.

Yang nomor tiga itu memang sangat menentukan ya. Kita butuh dukungan orang2 terdekat untuk menghalau rasa takut. Jadi teringat anak tetangga, umurnya baru 4 tahunan, pernah jatuh motor waktu dibonceng ibunya, sampai sekarang dia nggak mau lagi dibonceng sama ibunya.

Iya kak, trauma fisik kerap mempengaruhi mental seseorang sehingga muncul rasa takut.
Jarang memang orang yang mampu terlepas dari trauma dengan usaha mandiri.
Setiap kita pasti butuh dukungan, baik secara spiritual melalui do'a atau melalui orang-orang terpercaya.

This is a sweet and funny post, and I'm glad you were able to overcome this fear and see the beauty in the ocean. Way to go!

Thank you for your well- wishes and kind words! 😊

Wow, this is an amazing example of overcoming fear. I am very sorry that you had to go through this but you also have an incredible story to others. An experience that others struggle with still and need help moving forward. Thank you for sharing this :)

Thank you for stopping by and reading my story. As you know, that was terrible experience at first but I feel much better now. 😊

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 63476.83
ETH 3413.43
USDT 1.00
SBD 2.50