SENIMAN ANTARA | Kritik Vol.1

in #seniman6 years ago

Para akademisi tanpa pergaulan yang seimbang dengan masalah kehidupan, mereka persis seperti tukang percetakan, isi kepala di luar tanggung jawab percetakan, isi keilmuan di luar kepentingan yang sesungguhnya penting bagi kehidupan.

Para seniman tanpa akhlak dan etika yang respon terhadap keutamaan berkeluarga dan membesarkan anak nyata karya seninya, mereka persis dapur arang, menjadi debu yang diasap berapi bara dan sirna.

Para ulama tanpa menghargai ilmuan dan seniman, mereka persis tukang hafal rambu lalu lintas namun takut memasuki lekuk peradaban ke mana-mana.

Masyarakat kita telah tercemar oleh kehendak menguasai dan sibuk memberi arti semata kehadiran diri. Menjadi masyarakat yang sakit dan penuh antipati, tidak siap dikritisi, menjelma kemudi di balik jeruji zaman kini.

Peranan seniman pada saat sangsi, ragu dan juga bingung harus menempa apa dan siapa sebaiknya memulangkan resah pada cermin keadaban. Namun di sisi ini, seniman jangan pula terjebak seakan menjadi pusat tata surya. Artis bawah tanah, tukang tempel slogan yang dirinya sendiri rusak.

Seniman antara, yang penting menarik diri dari sisi pandang masyarakat priyayi atau pun masyarakat akar rumput. Pada diri seni lahir juga kekerabatan dengan kaum adat dan pimpinan masyarakat, karenanya menghargai setiap peran adalah juga kinerja seni, tidak menihilkan ulama, tidak pula mencerca strata dan kasta.

Jelmaan karya seni milik seniman turut merupakan perlakuan dari cara berpikir. Meskipun nuansa cultur dan sisi psikologi yang melatari diri seniman, proses memberi makna atas perbedaan bisa menjadi perlawanan dan punca jarak.

Akademisi seni, ulama yang seni dan koleksi peranan lain dari masyarakat dilabeli juga tuntutan dari pemikiran yang ada. Mesti menentukan kerja berkesenian yang efektif dan maju.

Berbagai langkah untuk menyebut seni sebagai citra, patron, selalu bersisian dengan tanggung jawab moral serta tanggung jawab agama dari ilmu pengetahuan.

Lembaga seni adalah juga lembaga milik bersama, dangkalnya lembaga seni untuk mau dan mampu mengkaji dirinya akan mengakibatkan hilangnya hubungan makna dari hasil karya seni. Perwujudan seni adalah juga perwujudan yang paling akrab dengan akar masalah mumetnya perseteruan antara tangkap dan lepas, persis seperti ikan langka yang dipancing namun lalu dilepaskan.

Ide-ide karya kesenian bukanlah labirin yang menyesatkan mental masyarakat, bukan juga peralatan kepongahan yang mengada-ngada.

image

Ilustrasi: Foto penulis ketika menjadi anggota komisi C, Ensiklopedia pada Kongres Peradaban Aceh, Banda Aceh, 2015.

Sort:  

Seniman mampu mempertajam kesadaran dan membangkitkan tanggapan yang bermakna secara khusus.

setuju. seniman juga makhluk sosial yang tidak bisa terlepas dari harga cabai di pasar. hehehee

trims atas komentar hangat bang @muntazar

Tulisan bagus.
Menggambarkan realita yang ada.

kalau ada mana ada. hehehehee

makasih dek @asmaulhusna91

Lanjuuut bang sampai volume 100 kritiknya, aku bakal baca terus😜😜

hahahhaaaa.. siap @puanswarnabhumi semoga tidak mabuk kritik pulak. hahahhaaa

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 61491.31
ETH 3387.53
USDT 1.00
SBD 2.50