TUBUH YANG KUANGGAP BERKAH
Kepada dayita tubuh yang kunamai:Sempena
Yang asalnya kisah antara pencipta dan makhluk yang sahaja
Entah semenjana yang tumbuh
Entah selumbari yang gugur
Entah sempena yang lebur
Dibalik otak ruh dan jiwa menyeret dan menghantam berulang pada setiap ruang bernama:Tubuh
Atas itu semua,kutanya kembali
"Apa,aku berhak hidup,setelah semua,kau pandang apa harga diri ini senantiasa rendah?"
"Apa,aku berhak,memiliki pengharapan,lantas pengharapan apa sebab kau terkerut?"
Padaku,kutanyakan lagi
Apa yang lebih pakat dari ucapan terimakasih yang mampu kulatih untuk itu semua?
Tuhan yang senantiasa mencipta ruang
Tubuh yang maras harus menempatkan semua ruang seperti dilatih
Terlatih-latih dengan jejak kaki kemudian lesap,kemudian timbul
Terbaring lumpuh ruah akan rebas
Atas permainan Tuhan dan Tubuh yang kerap lesap
Aku terima seutuhnya
Juga tak utuhnya
Segala ruang yang melekat seni padanya
Dengan segenap kasih sayang
Bahwa sejak hari ini dan kapanpun nanti
Tak akan sedikitpun kuhakimi permainan ruang-Mu.itu dan ketidak sempurnaannya
Kepada dayita tubuh yang kunamai:Sempena
Terimakasih sebesar pelik dan baik yang selama ini kita latih bersama
Aku,
Menganggapmu berharga
Kamu sungguh berbakat menulis puisi, tulisanmu bagus. Imajinasimu luas. Asah terus kemampuanmu ❤️
Terimakasih banyak ibu🤗