TERBANGUN OLEH TODONGAN MONCONG SENJATA DI HIDUNG

in #sejarah6 years ago (edited)

Selamat malam para stemian, sekilas menoleh kebelakang pada tahun 2000 dimana pada masa itu diberlakukan DOM untuk aceh oleh Pemerintah pusat "Jakarta". Dimana pada saat itu banyak terjadi penghilangan orang secara paksa oleh tentara yang dikirim oleh Pemerintah pusat ke aceh untuk melawan/ membasmi mereka yang mencoba memperjuangkan Kemerdekaan untuk Aceh. Sayangnya, penghilangan orang secara paksa itu banyak dialami oleh masyarakat sipil, dan salah satu kasus diantaranya adalah kasus:

Kasus Dahlan Umar.
Seperti yang dituturkan Elizar kepada Kontras Aceh.

image

Hutan tidak pernah berhenti memberikan segalanya bagi manusia. Tahun 2000, tujuh puluh persen penduduk alue buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, menambah penghasilan dengan memotong kayu hasil hutan. Itu juga yang dilakukan oleh sekitar empat belas orang lelaki Alue Buloh, pada bulan maret tahun 2000. Seorang diantaranya adalah abang kandung dari Dahlan, suami elizar.

Hari itu dia pergi dengan niat menjenguk abangnya. Kabarnya sudah seminggu abangnya sakit di pondok di hutan. Suami saya membawakan makanan dan sedikit obat-obatan, "cerita Elizar". Dia berangkat siang hari setelah makan siang. Saya ingat, waktu itu dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Sehari setelah hari raya, saya masih sempat menengok ke hutan, bersama anak saya satu-satunya,bayi satu tahun. Saya bertemu suami dan abangnya, yang kesehatannya sudah agak membaik. Sorenya, saya diantar pulang oleh suami. Sesudah itu dia kembali lagi ke hutan.

Lewat tengah malam, malam itu penduduk Seunagan melihat iring-iringan truk reo milik aparat TNI menuju alue buloh. Dari sana rombongan menuju tempat penebangan kayu, dimana Dahlan dan abangnya berada.

Kata kawan-kawan yang juga ada disana, suami saya sedang terlelap ketika dibangunkan dengan cara ditodong senjata, "ujar elizar". Moncong senjata itu cuma beberapa senti dari hidungnya. Waktu itu pukul tiga pagi. Warga kampung Alue Buloh mendengar rentetan tembakan dari arah tempat pemotongan kayu dihutan.

image

Orang-orang yang datang Itu sengaja membunyikan senapan. Mungkin supaya ada kesan bahwa dini hari itu terjadi kontak senjata. "elizar mengingat-ingat". Paginya, sekitar pukul enam mereka turun dari hutan. Ada empat belas orang yang dibawa. Delapan orang dari gubuk penebangan, enam lagi dari hutan, dari lokasi pemotongan kayu. Warga di kampung Latong sempat melihat mereka digiring di sepanjang sungai Krueng Inoeng. Tangan terikat, mata ditutup, tanpa penutup badan kecuali celana dalam. Mereka menunggu rakit disitu.

image

Pasukan yang datang itu menggunakan tiga buah truk reo. Mereka baru meninggalkan lokasi pada pukul tujuh pagi. Dahlan turut dibawa bersama.

Saya mendapat kabar itu dari seorang tetangga. Kami berjumpa di jalan dekat rumah, dikampung, pagi itu. "jelas elizar". Jantung saya rasanya seperti tenggelam. Siangnya saya mendapat kabar lagi dari sepupu suami saya, dia Geuchik (kepala desa) di Kuta Paya, Kecamatan Setia. Dia sedang lewat di depan Polsek Seunagan waktu melihat ada mobil diparkir, suami saya ada di mobil itu.

Pak Geuchik Kuta Paya berhenti untuk melihat mobil itu dan saudaranya dengan lebih baik. Tapi ketika ia mendekat, seorang aparat menghampirinya. kenapa lihat-lihat, tegur aparat itu. Mau ikut? Pak Geuchik Kuta Paya buru-buru menggeleng. tidak pak, cuma mau lihat, itu ada saudara saya, jawabnya.

Menurut salah satu tetangga yang juga ditangkap, mereka dibawa dengan mobil ke Kodim di Meulaboh, dengan kondisi tangan terikat dan mata tertutup kain. Sore hari barulah penutup mata mereka dibuka.

Tetangga saya itu bilang, dia melihat suami saya dan Sahri (salah satu warga yang juga hilang). Dua minggu setelah ditangkap, tetangga saya pulang. Katanya ada enam orang yang dilepaskan. Tapi suami saya entah kemana, "kata elizar". Saya putuskan untuk mencari dia.

Elizar mencari suaminya ke Koramil Seunagan. Disana ia mendapat jawaban bahwa sang suami tak ada disitu, dan disuruh untuk menanyakan keberadaannya di Polsek. Elizar pergi. Di Polsek jawaban yang di dapat tetap negatif.

Saya beranikan diri mendatangi rumah Danramil Seunagan, "cerita Elizar". Kunjungan itu tanpa hasil.

Suami saya pekerjaannya petani. Dia menanam coklat dan kacang, hanya kadang-kadang saja dia ke hutan untuk memotong kayu. Kalau hari itu dia tidak pergi ke hutan, barangkali dia masih ada sampai sekarang. "elizar menerawang".

Perempuan itu hanya bisa berandai-andai. Tak ada yang bisa membantunya menjawab dimana gerangan suaminya. Bahkan berziarah kekubur jadi barang mewah baginya, karena sang suami tak meninggalkan jasad. Seperti lenyap di sulap. Sampai kini. []

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 60767.58
ETH 2376.67
USDT 1.00
SBD 2.57