Lobotomy: Extreme Psychiatric Treatment [ENG - INA]

in #science6 years ago

lobotomy.png

In ancient times to heal people who have mental disorders, the psychiatrists do a very frightening medical act. After going through a period of mental illness is considered a demon possession, doctors conduct research and find that mental disorders experienced by many people who have problems in the brain. One of them is by doing psychosurgery called lobotomy.

At first, the onset of psychosurgery was discovered in the last decade in the 19th century. At that time the field of science began to find out that human thoughts and behavior can be mapped through brain anatomical features. The study was developed in Germany. A scientist named Friederich Golz discovered the theory after experimenting with a neocortical surgical ablation in dogs in 1890. From the experiment it was found that when the dog's temporal lobe is removed, the dog becomes better and quieter than before the surgery.

lobotomy 1.png

The results immediately spread to various regions and countries, thus inspiring a Swiss hospital doctor named Gottlieb Burkhardt to perform the operation in his patients. At that time the Swiss psychiatric hospital was filled with patients suffering from high hallucinations of schizophrenia and became extremely agitated. After the surgery, it is true that some patients become more completely calm after surgery. However, there are also patients who eventually died after the surgery. What Burkhardt did was opposed by many parties, especially by the medical authorities at the time, so this kind of psychosurgeries was prohobited.

However, the situation began to change after four decades. There were studies in the United States at the time that there was a very important role in the temporal and frontal cortex against behavioral, emotional and aggressive controls in humans. As was done at Yale University, in 1935. Carlyle Jacobsen, a scientist who made observations on the behavior of chimpanzees in the frontal and prefontal parts have been deleted by lobotomy. As a result the chimpanzee became more calm than before operation. This happens because the chimpanzees lose mental functions such as memory and intelligence. From this research, the lobotomy began to be supported back in the medical world.

lobotomy 2 - freeman.png

Several years later almost all hospitals in the United States undertook such methods to treat patients. Many lobotomy methods have been performed, but the most famous lobotomy method is performed by Walter Freeman, a fairly ambitious neurosurgeon in developing lobotomy methods. Like entering a leucotome after making an opening on the orbital roof of an eye called "Ice Lobotomy." The operation is performed using a tool commonly used to break ice.

The procedure is growing. But as it progresses, the procedure becomes abused by doing on the removal of undesirable behavior. As in Japan that methode use on children who are considered naughty and do not want to follow the rules. In addition, in some countries the procedure is also mostly done on mad prisoners and wealthy families to get rid of stressful family members, and also become a political weapon for the rebels who do not want to follow the rule of the government at that time.

The more abuses perpetrated, then in 1950 the method began to be widely opposed. A lot of research held to review the truth of the lobotomy. After much research was done, it was found that there was no natural benefit from the lobotomy procedure. In America there is a project called Columbia-Greystone failing to prove the positive effect of the lobotomy procedure. Since then, the lobotomy procedure was abolished and many surgeons and psychiatrists used more human methods in the treatment of patients.

However, in some countries such as Australia, Japan, Sweden and India still use the method as a form of control of radicalism and violent behavior.

lobotomy 4.png

For those of you who are still curious about the lobotomy method, you can see it in Hollywood movies that are closely related to mental disorders, namely titled Stonehearts Asylum. In the film is described in a similar way how the healing procedures of mental disorders are done. In addition you can also see about the image of a mental hospital background of 1899.

sources:

Jack D. Pressman - The last resort: psychosurgery and the limits of medicine
Renato M.E. Sabbatini, PhD - The History of Psychosurgery

image source 1
image source 2
imagesource 3
iamge source 4

STEEMIT2.JPG


INDONESIA


Lobotomy: Treatmen Psikiatri yang Extreme

Pada zaman dahulu untuk menyembuhkan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa, para psikiater melakukan tindakan medis yang sangat menakutkan. Setelah melalui masa gangguan jiwa dianggap sebagai kerasukan ruh jahat, para dokter melakukan penelitian dan menemukan bahwa gangguan jiwa banyak dialami orang-orang yang mengalami permasalahan di bagian otak. Salah satunya ialah dengan melakukan psychosurgery yang bernama lobotomy.

Pada mulanya, awal mula adanya psychosurgery ditemukan pada dekade terakhir yaitu pada abad ke-19. Saat itu bidang ilmu pengetahuan mulai mencari tahu bahwa pikiran serta perilaku manusia dapat dipetakan melalui fitur anatomi otak. Penelitian tersebut dikembangkan di Jerman. Seorang ilmuan yang bernama Friederich Golz menemukan teori tersebut setelah melakukan percobaan dengan ablasi bedah neokorteks pada anjing di tahun 1890. Dari eksperimen tersebut ditemukan bahwa saat lobus temporal anjing dihilangkan, maka anjing menjadi lebih baik dan lebih tenang dari sebelum operasi dilakukan.

Hasil penelitian tersebut langsung menyebar ke berbagai daerah dan negara, sehingga turut menginspirasi seorang dokter rumah sakit jiwa Swiss yang bernama Gottlieb Burkhardt untuk melakukan operasi tersebut pada pasien-pasiennya. Kala itu rumah sakit jiwa Swiss dipenuhi oleh pasien yang mengalami Skizofrenia yang mengalami halusinasi tinggi dan menjadi sangat gelisah. Setelah operasi tersebut dilakukan, ternyata benar bahwa beberapa pasien menjadi lebih benar-benar tenang setelah dioperasi. Namun, ada juga pasien yang akhirnya meninggal setelah oprasi dilakukan. Apa yang dilakukan oleh Burkhardt ditentang oleh banyak pihak, terlebih oleh otoritas medis pada saat itu, sehingga psychosurgeries semacam ini tidak dilakukan lagi.

Akan tetapi, situasi mulai berubah setelah empat pulah tahun berselang. Saat itu di Amerika Serikat terdapat penelitian bahwa terdapat peran yang sangat penting pada korteks temporan dan frontal terhadap kontrrol perilaku, emosi dan agresivitas pada manusia. Seperti yang dilakukan di Universitas Yale, pada tahun 1935. Carlyle Jacobsen, seorang ilmuan yang melakukan pengamatan pada perilaku simpanse yang pada bagian kosteks frontal dan prefontal telah dirusak dengan cara lobotomi atau dipotong. Hasilnya simpanse tersebut menjadi lebih tenang dari sebelum dioperasi. Hal tersebut terjadi karena simpanse kehilangan fungsi mental seperti memori dan kecerdasan. Dari penelitian inilah maka lobotomi mulai didukung kembali pada dunia medis.

Beberapa tahun kemudian hampir di seluruh rumah sakit di Amerika melakukan metode tersebut untuk mengobati pasien. Banyak metode lobotomi yang telah dilakukan, namun metode lobotomi yang paling terkenal yaitu dilakukan oleh Walter Freeman, seorang ahli bedah saraf yang cukup ambisius dalam mengembangkan metode lobotomi. Seperti dengan memasukkan leucotome setelah membuat bukaan pada atap orbit mata yang disebut dengan “Es Lobotomi". Operasi dilakukan dengan menggunakan dengan alat yang umumnya digunakan untuk memecahkan es. Prosedur tersebut sangat mengerikan.

Prosedur tersebut semakin berkembang. Namun seiring dengan perkembangannya, prosedur tersebut menjadi disalah gunakan dengan dilakukan pada penghilangan perilaku yang tidak diinginkan. Seperti di Jepang dilakukan pada anak-anak yang dianggap nakal dan tidak mau mengikuti aturan. Selain itu dibeberapa negara prosedur tersebut juga banyak dilakukan pada narapidana gila serta keluarga-keluarga kaya untuk menyingkirkan anggota keluarga yang stress, serta menjadi senjata politik bagi para pemberontak yang tidak mau meneruti kemauan pemerintah saat itu.

Semakin banyak penyalahgunaan-penyalahgunaan yang dilakukan oleh banyak pihak, maka pada tahun 1950 metode tersebut mulai banyak ditentang. Mulai banyak muncul kembali penelitian yang bertujuan untuk mengkaji ulang kebenaran lobotomi. Setelah banyak penelitian dilakukan, ternyata ditemukan bahwa tidak terdapat manfaat secara alamiah dari prosedur lobotomi. Di Amerika terdapat sebuah proyek yang disebut dengan Columbia-Greystone gagal membuktikan adanya efek positif dari prosedur lobotomi. Semenjak saat itu, prosedur lobotomi dihapuskan dan banyak para ahli bedah dan psikiater yang menggunakan metode yang lebih manusiawi dalam pengobatan pasien.
Walaupun demikian, dibeberapa negara seperti Australia, Jepang, Swedia serta India masih menggunakan metode tersebut sebagai bentuk kontrol radikalisme dan perilakuku kekerasan.

Bagi anda yang masih penasaran dengan metode lobotomi, anda bisa melihatnya di film Hollywood yang berhubungan erat dengan gangguan jiwa, yaitu berjudul Stonehearts Asylum. Dalam film tersebut digambarkan secara mirip bagaimana prosedur-prosedur penyembuhan gangguan jiwa dilakukan. Selain itu anda juga bisa melihat tentang gambaran rumah sakit jiwa yang berlatar belakang tahun 1899.

Sort:  

widih serem juga, otaknya di potongin. hiii

Iya emang ngeri.. makanya sekarang ditinggalkan.

lihat gambarnya aja udah serem mba, apalagi tau prakteknya.

iya mbak memang nakutin metodenya

Thanks for taking us through developments in time. I love how you translated everything.

Thanks 😊

Thanks! your post also great!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63475.77
ETH 3117.23
USDT 1.00
SBD 3.94