Me-ji-ku-hi-bi-ni-u

Foto ini seolah mewakili ceritaku, tentangmu. Foto yang sengaja aku abadikan, tak lama setelah awan khatam menjatuhkan butiran air yang membawa segenap rindu tanpa akhir. Kau bisa lihat, ada dua gedung dan sebuah pelangi di dalamnya. Aku berharap dua gedung itu adalah kita, seperti sedang menatap pelangi di antara lorong, sembari menunggu senja yang tak lama lagi segera menyongsong. Namun kenyataannya kau tak pernah jadi salah satu gedung, hanya aku. Gedung di sebelahnya mungkin harapan yang berdiri kokoh, menemani dan memberi semangat agar hatiku tak roboh. Lalu dimana "kau" dalam foto ini jika kau bukan gedung yang seharusnya kusanjung. Lihat baik-baik, bukankah dalam foto ini tersurat karya maha indah, karya yang jika dipandang akan jadi biang penyembuh resah. Ya cantik, kau adalah pelangi. Spektrum warna rindu tersebab bias matahari yang tak pernah lelah kukagumi. Sial bagiku kau jauh, bahkan tak tersentuh. Membuatku selama ini hanya bisa menikmatimu dalam lara, mendambamu dalam luka. Tapi tak apa, percayalah aku menikmatinya. Lagi pula hati ini telah ter"me-ji-ku-hi-bi-ni-u", nothing can stop me from loving you.