Sepucuk rindu untuk Rasulullah
Kesyahduan mulai terdengar di saat rabiuul awal datang
mengharukan suasana dengan kesedihan
menyambut dengan keakraban tanggal kelahiran
menggoncangkan jiwa dengan shalawat syahdu
membuat kami sadar akan siapa yang pantas
untuk selalu disanjung
membakar jiwa karena rindu yang sangata mendalam
dengan semangat kami kibarkan bendera islam
demi menegakkan hari kelahiran junjungan alam
namun ya Rasulullah
sebatas harta yang kami miliki
ingin kami infakkan akan merayakan hari kelahiranmu
meski tak seimbang
tak seimbang dengan kasih sayang mu kepada umat
namun ya Rasulullah
kami sangan merindukan mu
sosok yang terdengar sebutan di seluruhnya
izinkan kami merindukanmu ya rasulullah . . .!