Roda Tiga di Parkiran Sebuah Pemakaman

Sejak pandemi covid-19, saya sempat beberapa kali menghadiri pemakaman rekan dan keluarga di sebuah area pemakaman Kota Bandung.

Pandangan mata saya sekilas melewati sebuah motor box tiga roda. Kebetulan sedang diparkir di pelataran parkiran pemakaman tersebut.
Benda mirip bemo roda tiga itu merupakan bagian dari armada ekspedisi milik sebuah perusahaan pemasaran daring.

Mengapa di parkir di situ? Entahlah mungkin kantor anak cabang mereka berlokasi di dekat sana.

Penggunaan motor tiga roda memang memberikan beberapa keuntungan. Kemudahan bergerak lincah di tengah kepadatan kendaraan, bisa masuk ke ruas jalan sempit atau gang perkotaan, dan konsumsi bensin lebih hemat.

Salah satu produsen mengklaim kendaraan produksi mereka mampu menempuh jarak 25 km sampai 35 km per 1 liter bensin.

Pun daya angkutnya lumayan besar. Kendaraan yang bermesin 150 cc mampu mengangkut 750 kg barang. Sedangkan yang 250 cc mampu mengangkut 1.200 kg barang. Bahkan, mereka berencana mengeluarkan varian baru bermesin 300 cc dengan daya angkut 1.500 kg.

Pabrikan kendaraan spesialis roda tiga tersebut memiliki juga kendaraan berpenggerak motor listrik.

Kuda besi bermesin modern sering dipaksa bekerja sekeras-kerasnya. Komponen water cooler dengan sematan radiator mampu menstabilkan suhu mesin secara optimal. Pun sistem penggerak menggunakan gardan sama seperti pada mobil. Masih dilengkapi reverse gear untuk memudahkan penggunanya pada saat mundur.

Unik juga melihat motor pengangkut sampah ini menggunakan bak hidrolik. Daya tahan bak tersebut didesain menggunakan teknologi pengecatan electro plating sebagai penangkal karat.