Sudah dua hari ini saya tidak update dan menulis di blog Steemit. Padahal niat hati sangat keukeuh untuk menulis setiap hari minimal satu postingan. Namun kenyataannya sangat berbeda. Walaupun kita semua tahu bagaimana Steemit menjadi platform media sosial terbaik saat ini. Bahkan feedback-nya sangat menggiurkan.

Lantas, apa yang terjadi pada saya dan mungkin sebagian dari kita?

Saya merasa Steemit menjadi sangat membosankan.
Seolah-olah, untuk membukanya saja butuh perjuangan yang panjang, meluruskan niat, bahkan berkeras hati dan memaksakan diri untuk menulis apapun. Ya, seperti yang sedang saya lakukan saat ini.

Kondisi yang tejadi pada saya ini membuat saya bingung, lalu saya mulai bertanya pada beberapa steemians lain yang sudah berpengalaman melalui masa-masa sulit ini. Kalau bahasa ekonominya mungkin masa resesi atau krisis.

Dari hasil penelusuran, menurut para steemians lainnya, Steemit akan menjadi sangat membosankan saat kita memasuki periode bulan 1-2. Apalagi reputasi kita tidak naik secara signifikan. Belum lagi karakter kita yang kadang malas untuk menelurkan dan mencari ide-ide segar untuk merefresh ulang pengetahuan dan pengalaman kita.

Nah, pada postingan kali ini, berdasarkan pengalaman saya pribadi yang tentunya sangat subjektif, saya akan merangkum beberapa hal yang membuat kita bosan dan malas untuk ber-steemit ria.

Periode awal

Periode awal di Steemit adalah masa-masa krisis bagi kita yang dikategorikan sebagai plankton. Periode ini biasanya terjadi dibawah 60 hari. Itupun dalam perspektif normal ya. Pada periode 60 hari tersebut, kita merasa sangat sulit untuk melakukan interaksi dengan siapa saja. Karena sebagai pemula, yang selalu dekat dengan istilah engkol kosong, kita menjadi minder dan tidak percaya diri untuk berinteraksi. Alih-alih jika kita memiliki postingan yang fashionable. Maka bayangin aja, kalau kita itu biasa-biasa aja. Pokoknya datar aja di setiap postingan. Maka Steemit pasti akan menjadi platform yang sangat membosankan.

Aktivitas sehari-hari sangat padat

Ya, aktivitas kita sehari-hari juga sangat mempengaruhi semangat kita untuk menulis d Steemit. Apalagi bagi orang yang sudah lama meninggalkan dunia menulis. Apalagi aku ya...
Saya tentu saja sangat sulit untuk menulis jika pas datang waktunya ni, takdir lah kira2 ya, bayangkan jika ada 3 agenda yang harus kita selesaikan dalam waktu yang bersamaan. Kebayangkan...gimana mau mikir Steemit.

Dukungan Komunitas

Faktor ini menjadi faktor yang sangat krusial yang menyebabkan kita apakah akan bertahan atau hilang dari peredaran para steemians. Dukungan komunitas jadi berharga bahkan dapat melecut semangat kita untuk tetap melahirkan ide2 brilian. Bahkan kita kadang menjadi agak cerdas kalau lagi lihat orang itu semangat dan beruntung mendapatkan upvote yang lumayan besar.

Namun, faktor tetaplah menjadi faktor. Artinya dia adalah unsur yang dapat dilihat sebagai sebab akibat. Namun semuanya kembali ke pribadi kita guys. Walaupun sesibuk apapun, jangan lupa kita untuk merekam setiap pengalaman yang telah kita jalani dalam aktivitas kita sehari-hari. Jadi saat ada waktu luang sedikit saja, seperti saya sekarang, dan waktu mood lagi bagus nih. Maka menulislah. Jadikan dia sebagai jalan hidupmu. Oleh karena itu, tetap semangat guys...walau Steemit memang sangat membosankan.