Teruntuk Kamu Tuan-Yang-Tidak-Bisa-Disebutkan

huh

Tulisan harus dibalas dengan karya tulis juga. Begitulah kira-kira bagian pembuka dari tulisan ini.

Di saat saya berniat baik untuk ikut serta dalam proyek penerjemahan platform busy.org, saya mengikuti alurnya mulai dari mendaftar di laman crowdin.com sampai menerjemahkan semampu saya. Saya juga memberikan tambah pada terjemahan Tuan-Yang-Tidak-Bisa-Disebutkan (kita singkat saja dengan TYTBD) karena menurut saya tepat dan ada kalanya saya menambahkan terjemahan baru karena dari entri terjemahan yang ada kurang tepat atau penulisannya yang salah.

Beberapa hari kemudian, saya pantau kembali laman crowdin.com, tetapi approve-nya masih 0% alias tanpa pergerakan. Perihal ini saya menanyakannya kepada @fabien via steemit.chat, dan mendapat jawaban bahwa untuk melakukan approve atau persetujuan harus dilakukan yang berposisi sebagai proofreader. @fabien kemudian menanyakan saya apakah sanggup mengambil posisi tersebut. Ya sudah saya sanggupi saja, toh ini bukan pekerjaan sulit.

Berangkat dari situ, saya mengeposkan yang intinya mengajak Steemian Indonesia untuk ikut serta berpartipasi. Agar kelak hasilnya tida terkesan janggal dan kaku. Karena reputasi saya yang masih ikan teri di dunia per-steemit-an saya kirimkan tautan tersebut kepada empat nama (2 Steemian Indonesia yang terkenal, 2 lagi penerjemah crowdin) berharap agar di-resteem. Salah satunya TYTBD. Namun yang membuat saya terkejut adalah tindakan TYTBD yang mengembalikan dan memberikan memo berpesan "Saya tak perlu ini dan tolong hapus nama saya dari tulisanmu."

Lanjut dengan balas komentar beberapa kali, tiba-tiba TYTBD mengeposkan tulisannya menggunakan Bahasa Inggris. Saya membaca dan menimbang memang terdapat beberapa kesalahan saya dan saya meminta maaf serta telah menarik namanya dari tulisan saya. Baiklah saya redam emosi saya untuk tidak melanjtkannya lagi walaupun jari saya ingin segera mengetikkan beberapa kata bagi Anda.

Esok paginya entah kenapa rasa penasaran saya timbul dan ingin membaca tulisanmu sekali lagi dan melakukan cross-check tentang fakta yang kamu paparkan. Berikut poin-poin yang ingin saya sampaikan:

1. Ya saya tahu kamu kurator OCD dan mengeluhkan betapa plagiatnya orang Indonesia. Saya heran dan takjub bagaimana bisa kamu menjadi kurator mewakili Indonesia yang bahkan postinganmu tak ada satu pun menggunakan Bahasa Indonesia. Sejauh pencarian saya hanya menemukan satu saja penggunaan #indonesia. Beritahu saya jika keliru dalam hal ini.
2. Aceh? Apa sangkut-pautnya dengan Aceh. Apa Anda berpikir saya orang Aceh? Tidak, saya hanya seorang mahasiswa yang menuntut ilmu di Aceh, tepatnya Lhokseumawe. Dan saya menghargai Steemian dari Aceh.
3. Saya keliru dan lupa menuliskan dalam memo untuk meminta resteem tautan tersebut. Terlepas dari itu, apa Anda minta sudah saya kabulkan.
4. Ini bagian yang membuat saya jengkel dan memaksa membuat tulisan ini. Secara jumawa Anda menyatakan telah menerjemahkan whitepaper. Wow, kesan pertama saat saya membacanya, namun saat saya melakukan cross-check tadi pagi di laman crowdin.com, proyek yang Anda kerjakan Steem Bluepaper, dan yang paling saya benci lagi Anda baru menerjemahkan satu kalimat saja. Sumpah serapah langsung keluar dari mulut saya, dasar bedebah, pap ma, njir.
5. Terima kasih telah menyalin dan menempelkan gambar dari crowdin yang membuktikan kedongkolanmu. Saya tak tahu apa kamu bisa membedakan dua nama. Itu bukan sesederhana mengucap abc lagi, tapi hanya mengangkat kelopak matamu agar bisa membedakannya.
6. Demi ayah dan ibu yang telah melahirkan makhluk sepertimu, saya tak perlu menggunakan Google translate untuk memahami tulisanmu.
7. Bawalah 25 STEEM-mu.
8. Mungkin keuchik tempat kos saya, ayam peliharaan saya, sampai Teuku Fauzan yang Anda teriaki sebagai plagiator tahu bahwa saya lebih baik dari Anda.
9. Menghilanglah dan bawa 25 STEEM.

Saya sudahi tulisan ini dan tak lupa memberikan Anda oleh-oleh sebuah kutipan Bahasa Inggris dari tokoh inspirasi saya.

Go to hell with your aid(vote)