Aku dan Kau
(sumber gambar: artflakes.com)
/1/
Subuh buta, kau menyeruak dalam lamunanku.
Menyerak serakan tubuh dalam otakku.
"Buatkan aku prosa sekarang juga!"
Ucapan tanpa meninggalkan ciuman,
Ciuma
Cium
Ciu
Ci
C
Habis.
tidak seperti biasa.
/2/
"Aku perlu berfikir!"
"Untuk hal yang paling sepele sekalipun?"
"Apa? Kau fikir prosa tidak butuh proses?"
"Aku tidak menanyakan itu!"
"Prosa bukan asal ucap"
"Lalu, apa kebebasan bahasa?"
Hening meninggalkan kita
Kita meninggalkan kata
Tanya menyisakan kenapa
Lamun melamunkan
Kotak kata kota kita
/3/
"Siapa yang sebenarnya bertengkar, prosa atau proses kah?"
suatu ketika hening menitip tanya padaku yang kau curi.
yang kurampas yang kau rampok
yang kubegal yang kau sadap
yang kuciduk yang kau ucap
yang kutulis yang kau paksa
yang kuterka yang kau lupa
yang kuingat yang kau apa
yang ku api yang kau tepis
yang kutangkap yang kau tangkis
yang kupukul.
/4/
Oh kupu-kupuku jika kau tetap begini
Adalah aku tetap begitu
Kalau begini
Maka begitu terbanglah.
Sudah. Dan, kitapun berakhir dalam tengkar tanpa akhir.
Selalu ada debat pada prosa
yang tak sempurna merekam pertengkaran.
Yi Lawe.
Yogyakarta, 2018.
Vote exchange site https://mysteemup.club. Check apps (mysteemup.club) https://steemconnect.com/apps/
Selalu ada debat pada prosa
yang tak sempurna merekam pertengkaran
Yi Lawe
Yogyakarta, 2018
Harus selalu ada, hehe. Biar setiap pertengkaran menjadi jembatan sejarah yang romantik. Haha
Puisi liris sukak