Hujan Tak Jadi Reda
jalanan masih basah. kita memukul hujan dengan tangkai payung
menerbangkan kisah-kisah cemas ke mendung yang mabuk
engkau tolak pelukku
dingin gemetar untuk kembali memulai deras
terminal masih jauh. mungkin sesudah tikungan
hanya ada takdir yang berteduh di detak jantung
sedikit gerimis menusuk rahasia. pendar gelisah seberangi jembatan
tetes-tetesnya meminta kita tak akan berdusta
membohongi waktu tadi telah jatuh di selokan. hanyut
menuju seorang ibu tengah memanggil anaknya pulang
banyak langkah kita lalui. hujan memupuk petang
dewasa menjadi malam. perhentian yang selalu dilupakan
untuk menyapa tangis sajak-sajak bertinta merah
pesan dari negeri yang paling sunyi
tapi bukankah kita tak pernah memintanya?
hujan itu datang. kita hanya bisa singgah di pinggiran langit
rinainya jatuh di rambutmu. kubur untuk cemasnya berita
tak perlu ada malam yang ditunggu
karena memang kekasih itu bernama maut
kepahiang, 19 januari 2018
Selamat datang di Steemit @emong.soewandi! Senang anda kumpul di sini.. sudah kami upvote ya.. :-}
Terima kasih.....
Syuukaaaa💪💪
Terima kasyiiiih.... :)
Aduh Om! Kata-katanya begitu kuat dan khas. Ini puisi pagi ini yang membuat bara semangat terpupuk pada setiap kata!!! Asik.
Terima kasih apresiasinya, Bang....
Dulu saya hobi mandi hujan😁👍
Berbahagialah mereka yang pernah hobi mandi hujan. Masa kecilnya terselamatkan... wkwkwkwk