#Steemit: Terapi Bagi Jiwa yang Kacau
Apa yang bisa diharap dari seorang yang jiwanya kacau? Disamping meluapkan emosinya yang tidak stabil, dia hanya melihat sesuatu itu dari perspektif negatif saja. Donat tetap saja kosong baginya yang hanya melihat lingkaran tengahnya saja. Namun akan berbeda halnya bagi kita seorang yang normal, Donat akan menjadi sesuatu yang nikmat dan mengenyangkan bila dilihat lingkaran luar yang berisi penuh dengan meises.
Terbukti, kita lebih cenderung mencemooh sesuatu sebelum terlebih dahulu melihat keabsahaan dan keasliaan sesuatu itu. Tak mengherankan, ini merupakan penyakit manusia yang dibawa sejak alam azalli, kacau-balau dan belum menemukan titik fikiran yang berupa kebenaran.
Kebenaran merupakan proses perbaikan dari hari ke hari. Tidak dapat disangkal bahwa attitude yang kita miliki sekarang ini merupakan buah kerja keras yang diperoleh dari sebuah proses dari hari ke hari, baik berupa pendidikan, wawasan dan pengalaman spiritual. Dan alam telah menyediakan itu.
Disela kesibukan fikiran anda yang membias kesana kemari, berilah sedikit jeda untuk kembali menghayati proses bersteemit anda selama ini. Proses yang selama ini telah serta-merta merenggut kemerdekaan jiwa anda, kemerdekaan yang bebas lepas sesuka hati, tanpa ada syarat dan rukun yang mengikat.
Selama ini kita bebas mengalamatkan segala kekesalan, kebencian dan makian kepada seseorang melalui sosial media, tanpa berfikir apakah kita telah menyinggung eksistensinya sebagai manusia yang beradab dan berakhlak atau tidak.
Steemit lahir dan ada bukan sekedar penyambung lidah yang tak sempat berucap, bukan sekedar pengantar tatap yang tak sempat melihat, bukan pula sekedar tempat menabung para pencari untung. Lebih dari itu, Steemit secara tidak langsung telah memberikan sumbahsih yang besar terhadap mental, akhlak dan tabiat.
Anda mesti mampu memanage emosi, membunuh ego, serta membumikan sikap rendah hati. Terbukti, jarang atau bahkan tidak kita temukan para steemian membuat sebuah komentar "pedas", ujaran-ujaran kebencian atau pernyataan-pernyataan provokatif pada platform sosial media yang satu ini.
.jpg)
Ini menandakan bahwa masyarakat kita Indonesia khususnya, telah cerdas dalam menggunakan sosial media, mampu mengelola hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Barangkali kita telah "disembuhkan" dari penyakit akut, penyakit mulut yang selama ini menggerogoti sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Steemit hadir memberikan sesuatu yang baru, sebagai kontemplasi dan terapi pembersihan diri.
Signed_ @irwansyah270889
Like back
Catatan yang luar biasa. Melihat donat sebagai sesuatu yang kosong merupakan manifestasi jiwa yang tidak mampu melihat kebenaran dari orang lain. Ia hanya menganggap bahwa hanya dirinyalah sumber kebenaran.
Jauhkan kami dari sikap kacau-balau ya Allah. Terimakasih bg👌