[Steem Street] Promo Steemit Kepada Mahasiswa UII Jogja di Kemegahan Maha Karya Borobudur

Minggu (18/2/2018), @rismanrachman pamit kepada saya untuk balik ke Banda Aceh dari Bandara Hussein Sastranegara, Bandung. Saat salaman, beliau membisikkan satu hal

Jangan lupa postingan #SteemStreet

Usai meet up Komunitas Steemit Indonesia di Bandung, kami menyepakati suatu hal. Steem Street adalah sebuah project kami bertiga, @rismanrachman, @fararizky, dan saya. Ide ini tercetus di Rumah Mode Bandung. Saat itu @auliausu sedang mengajari Steemit kepada salah satu driver mobil kami. Dengan sigapnya, @rismanrachman langsung merekam kejadian tersebut juga mengabadikannya dalam foto.

Saat di dalam mobil, beliau asik menulis peristiwa tersebut. Setelah selesai, beliau kemudian bertanya kepada saya

Bagaimana jika tulisan ini kita beri judul Steem Street?

Saya langsung mengiyakan. Beliau kemudian menantang kami untuk mempromosikan Steemit kepada orang lain sambil melakukan perjalanan wisata.

Bagaimana postingan yang dikategorikan kepada Steem Street?

Kamu melakukan sebuah perjalanan wisata atau lainnya, kemudian mempromosikan Steemit kepada orang yang kamu jumpai. Kamu harus menceritakan cerita perjalananmu, kemudian ceritakan juga siapa orang yang kamu ajari Steemit tersebut.

Mengajari Steemit kepada orang lain yang kamu temui saat traveling adalah hal yang menarik. Kamu menyebarkan kebaikan dengan platform ini.

Steem Street saya di Jogjakarta

Saya sudah menghubungi Sandi sejak di Bandung. Menceritakan bahwa saya akan mengunjungi Jogja. Kami membuat janji untuk berjumpa kemarin malam.

Setelah berjalan-jalan di sepanjang Jalan Malioboro dan naik Trans Jogja, kami menikmati Kopi Joss. Kopi yang ditambahi arang agar terasa unik. Saat nongkrong di angkringan, saya bercerita banyak tentang Steemit. Sandi terlihat sangat antusias dan tertarik untuk membuat sebuah akun.

Sandi Frianda ini adalah mahasiswa Aceh yang belajar di Universitas Islam Indonesia Jogjakarta. Sehari-hari Sandi juga menjadi imam dan takmir di mesjid kampus. Dia juga mengajar mengaji di salah satu TPA di Jogjakarta.

Untuk biaya hidup di Jogjakarta, Sandi masih mengandalkan beasiswa Bidikmisi yang ia peroleh. Sandi sangat menghemat biaya hidupnya di perantauan.

Pagi kemarin, Sandi sudah tiba di Hostel tempat saya menginap. Kami akan berkunjung ke tiga Candi yang ada di Jogjakarta, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko.

Di Meuseum Borobudur, saya memperlihatkan cara sign up juga bagaimana sistem kerja platform Steemit ini.

Hari ini Sandi menghubungi saya via Whatsapp dan bercerita bahwa ia sudah melakukan registrasi. Tinggal menunggu password yang akan dikirim oleh pihak Steemit inc ke email yang sudah diisi.

Semoga Steemit akan membantu Sandi dalam berkarya. Ia adalah mahasiswa IT. Tentu saja Steemit bisa menjadi lahan baginya untuk berkreasi dan akan membantu perekonomiannya di perantauan.

Hari ini saya ada di Solo. Steem Street selanjutnya akan saya ceritakan di postingan yang akan datang.

Mari menebar kebaikan sambil menjelajah.