Ingin menjadi Seorang Steemian Sukses? Hindari Marah dan Jangan Suka Berkelahi

Orang yang berkelahi, menurut Les Giblin, hanya menginginkan satu hal -- Sebuah perkelahian. Teknik yang lebih baik untuk menangani mereka adalah menolak berkelahi dengan mereka. Mereka lalu akan gelisah, menggerutu, dan kemudian kelihatan bodoh.

Photo Primbonku

Banyak alasan orang berkelahi atau bertengkar, tetapi alasan utamanya adalah karena seseorang marah dengan yang lainnya. Kemarahan adalah pangkal perkelahian.

Dalam pepatah Aceh, saya menemukan satu idiom dari orang tua saya dulu, yang sangat saya ingat hingga kini, “Asai cabok dari kudee, asai pake dari seunda” (Asal borok dari kudis, asal tengkar dari senda – dengan si pemarah).

Karnanya almarhum orang tua saya, sangat menganjurkan semua anaknya agar meredam marah, sabar menghadapi situasi apapun, dan jangan bersenda dengan pemarah.

Photo Okezone

Banyak steemian sukses yang saya tahu dan mereka sering menasehati saya agar tidak melakukan postingan-postingan di grpup whatsapp yang dapat memanicing keramaian (kemarahan).

Salah satunya dokter @razack-pulo, yang menyarankan saya, “Bang jangan ikut dalam konflik mereka (yang sedang marah)” anjurnya beberapa waktu lalu. “Always be positive, bang @jkfarza :)” sarannya via salahsatu komentar di postingan saya.

Photo Mobil123

Steemian cantik @mariska.lubis dalam postingan saya sebelumnya, menganjurkan saya agar, banyaklah bergaul saja dengan banyak steemian. Jangan pelit untuk mengunjungi dan berikan komentar pada postingan orang, jangan membatasi diri pada kelompok sendiri saja. “Pokoknya ramah saja dan jangan terlibat intrik,” ujar Mariska, Kurator OCD Indonesia itu.

Seorang Steem Ambassador Indonesia @rismanrachman dengan sangat keras menasihati saya dengan sebutan, “bek bagah spaning, bek bagah meurajuk”. Mengapa ia menyarankan jangan mudah marah dan jangan suka merajuk? Karna marah dan merajuk sifatnya sama, menciptakan energi negatif yang berbahaya bagi kesehatan dan kebahagiaan. Dan ini juga bisa menularkan virus negatif bagi makhluk sekitar.

Photo Wartakota

Pernah baca postingan saya sebelumnya, berjudul “Marah Dulu Malu Kemudian” ada kata-kata bijak dari seorang filsuf besar, Aristoteles? *”Siapa saja bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah kepada orang yang tepat, dengan derajat kemarahan yang tepat, pada saat yang tepat, untuk tujuan yang tepat, dengan cara yang tepat, ini tidak mudah.”
https://steemit.com/indonesia/@jkfarza/marah-dulu-malu-kemudian

Marah pangkal Perkelahian
Marah Pangkal Kegagalan

Steemian semua, terutama para anak-anakmuda yang mungkin masih bisa saya nasehati, pernyataan Les Giblin layak kita dengar, dan menganggap itu sebagai nasihat orangtua kita buat kita semua. “Orang berkelahi, hanya menginginkan satu hal -- Sebuah perkelahian. Teknik yang lebih baik untuk menangani mereka adalah menolak berkelahi dengan mereka. Mereka lalu akan gelisah, menggerutu, dan kemudian kelihatan bodoh”

Photo Tribunnews

Agar kita terlihat pandai dan orang suka berkelahi terlihat bodoh, ayo kita hindari mereka. Kurangi berinteraksi dengan mereka dan mari tidak intens menjawab mereka dalam perbincangan group-group whatsapp.

Sebagai gantinya, mari posting jawaban-jawaban positif, postingan yang mengandung nilai jenaka boleh, karna ini bisa mengurangi kemarahan. Yang paling penting, jangan layani mereka yang kadang memang suka memancing di air keruh komunikasi antar kita.

Para steemian sukses adalah stemian yang sabar menjalani proses, follow the stemian sukses dan mau terus berpikir, bercakap, bertindak, dan menulis postingan-postingan positif untuk menularkan energi postif buat kita semua.

Photo Daum

Marah pangkal Perkelahian. Marah Pangkal Kegagalan. Kita steemian bukan golongan orang-orang pemarah, kita bukan golongan orang-orang yang gagal, kita adalah golongan orang-orang sukses, karena salahsatu tujuan steemit dibuat, bagaimana membuat kita semua sukses, bahagia tetapi tetap jenaka.

With❤Love, JKF