Dia, Anak Baru.

Malam tadi, sedang asyik-asyiknya berdiskusi di group WA para educator untuk eSteem University Indonesia, eh sebuah chat via discord masuk.

Dari seorang gadis India, yang memperkenalkan dirinya dan menyampaikan bahwa dia masih baru banget join steemit. Tau tentang steemit pun dari youtube. Karena dari video itu disebutkan bahwa di steemit, orang menulis dan berkomentar saja bisa dapat duit, maka dia pun bikin akunlah!

Dan....? Tara! Begitu sudah punya akun, si gadis pun terhenyak. Bingung. Apa yang harus dilakukan dan kemana harus bergerak. Dia bergabung dengan discord servernya seorang witness, yang kalian juga mungkin berada di dalamnya kali, ya? Dan dia menyapaku secara pribadi (DM), karena melihatku online di sana. Jadilah kami saling mengobrol. Karena usianya masih 21 tahun, maka aku anggap saja dia seorang anak.

Dan...? Terjadilah percakapan panjang, dimana aku dihujani oleh pertanyaan demi pertanyaan seorang yang kebingungan. Saran pertamaku adalah agar dia bergabung dengan komunitas steemit di negaranya. India. Namun katanya, dia ga nyaman, susah minta bantuan. Aku sempat tanyakan kenapa susah, apa kamu minta upvote dan bukan minta belajar? Hehe.

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaannya yang mengarah tentang bagaimana bisa menghasilkan di steemit ini. Yang tentu saja aku jawab, bahwa jika itu tujuan utama kamu masuk steemit, maka kamu pasti akan kecewa, karena jauh panggang dari api!

Dan dia kaget. Memang sih, aku bicaranya lembut saja, namun mungkin nyelekit dikit, haha. Tapi ya itu, orang-orang baru yang seperti ini memang harus segera diluruskan mindsetnya. Jika harapannya adalah rewards, sementara dia baru saja lahir di steemit ini, masih baby, apa bukannya malah kecewa?

Menjelaskan secara panjang lebar kepadanya, ternyata membuatnya akhirnya paham, bahwa memang tak mudah. Ibaratnya kehidupan di alam nyata, di mana manusia perlu bersosialisasi dengan tetangga dan masyarakatnya, maka di steemit atau dunia maya pun begitu.

Aku jelaskan padanya, bahwa selaku anak baru di steemit ini, coba deh join ke beberapa komunitas yang ada di discord. Aku perkenalkan esteem server dan menginvitenya untuk join ke sana. Aku sampaikan bahwa di server ini ada yang namanya eSteem University India, di mana dia bisa bergabung dan belajar serta bersosialisasi di sana. Eh, alih-alih gabung di sana, dia malah minta gabung ke eSteem University Indonesia. Bahkan ngotot saat aku bilang bahwa percakapannya menggunakan bahasa Indonesia, dia malah bilang akan gunakan translator agar paham. Haha.

Yo wes, dia pun join di channel indonesia, serta berinteraksi di channel generalnya. Sembari, tetap japrian denganku menanyakan ini dan itu. Untungnya, aku sedang dalam level kesabaran yang tinggi, mungkin karena habis facial dan perawatan wajah tadi sore di klinik langganan, jadi hati hepi dan fresh, haha. Jadilah dia beruntung, mendapatkan jawaban panjang lebar hingga dia berulang-ulang menyampaikan terima kasih dan apresiasinya.

Dan...? Dan aku tentu senang donk! Bisa memberikan pencerahan bagi seorang anak baru yang terlihat begitu gamang. Kebayang kan? Tau steemit dari youtube, dan sign up lalu begitu diapprove jadi bingung sendiri karena belum punya teman?

Sedih rasanya, makanya aku ingin membantunya. Dan yang bikin haru, tuh, dia bilang gini..., "Mam, I will upvote you oneday, when my upvote value increased. I promised." Karena aku menyarankan agar dia jangan dulu royal upvote, soalnya reputasinya masih 25, sayang kan voting powernya habis sia-sia?

Dan, sungguh aku terharu. Ah, yang penting kamu naik reputasi dan steem power dulu deh, jangan mikir ini ina itu dulu! Tingkatkan kapasitas postingan, jadi steemian yang ramah dan rajin bersilaturrahmi, dan bersosialisasi. Insyaallah, pasti rewards akan menyusul sebagai bonus!

Dan, kami pun saling mengucapkan selamat malam dan good bye dengan hati yang hepi. Kalo kamu, apa ceritamu malam ini?

Al, Bandung, 25 September 2018