Steemit sedang Ngetrend, Masih Ragu untuk Gabung?

Hai sahabat steemian.

Ber-steemit saat ini sedang menjadi trend bagi sebagian orang dan golongan di Aceh. Di beberapa wilayah bahkan sudah terbentuk komunitas steemit tersendiri, Banda Aceh, Lhokseumawe dan beberapa wilayah lainnya. Saya sendiri tidak memiliki info yang utuh dimana saja komunitas steemit telah terbentuk di Aceh. Mungkin ada rekan yang ingin berbagi, sila mengisinya di kolom komentar.

Pertanyaannya, kenapa orang-orang sekarang mulai beralih ke steemit? Ya, karena platform steemit berbeda dengan platform media sosial lainnya. Disini, memposting tulisan atau foto dan menuliskan komentar di postingan orang lain dihargai. Artinya, segala aktivitas yang dilakukan tidak sia-sia dan mendapat bayaran berupa reward yang kemudian dapat di-uangkan.

Disisi yang lain, steemit mengajarkan warganya untuk saling bantu membantu. Makanya tak heran, muncul komunitas-komunitas untuk saling berbagi informasi, yang ujung-ujungnya untuk kemajuan dan kemaslahatan bersama. Menurut saya, disinilah kekuatan steemit sehingga platform media sosial yang lahir pada 2016 silam begitu cepat me-"wabah" ke semua orang dan semua lapisan masyarakat.

Berbeda dengan platform lainnya yang lebih senior. Meskipun sempat me-"wabah", tapi segala aktivitas disana tidak mendapat bayaran. Sebagus apapun artikel yang kita tulis, sepanjang apapun tulisan yang kita posting, tapi tak ada reward yang didapat selain "like" dari rekan-rekan lainnya.

Saya sendiri berkenalan dengan steemit pada Juli 2017 silam. Itu pun karena beberapa rekan men-share tulisan yang telah di posting di steemit ke media sosial lainnya. Setelah mendaftar tidak serta merta aktif memposting, karena waktu itu selain tidak faham bagaimana pola kerja steemit, saya juga termasuk publisher adsense aktif.

Sumber

Dan kini, akun adsense tersebut telah dibanned, sehingga harapan untuk terus bersama google menjadi publishernya pupus. Beberapa publisher adsense bahkan pernah berujar "lebih baik sakit gigi dari pada dibanned akun adsense oleh google". Wajar, karena untuk menjadi publisher adsense bukanlah perkara mudah. Banyak step yang harus dilalui.

Dan kini, saya mencoba mencari keberuntungan di steemit setelah akun adsense dibanned. Jujur, saya mulai mendengar berita "lezatnya" steemit pada Desember 2017. Beberapa warga steemit diantaranya sudah mendapatkan bayaran jutaan rupiah. Menariknya, yang sudah merasakan "nikmat" bayaran dari platform ini tidak menutup-nutup informasi. Selain mereka fokus mengisi postingan-postingan, mereka juga berupaya mengajak orang-orang lain untuk ikut bergabung. Dan ini satu lagi yang menjadi nilai tambah steemit di mata saya.

Beberapa hal di atas kemudian memotivasi untuk mencoba aktif di steemit. Lihat saja, dalam bulan Januari ini sudah beberapa tulisan yang saya posting. Namun, postingan-postingan tersebut kurang menggigit karena hasil translate menggunakan tool online. Jadi wajar, vote yang saya dapat pun tidak memuaskan.

Kedepan saya akan berusaha untuk terus memperbaiki dan belajar dari para steemian yang telah duluan sukses. Sekarang yuks sama-sama kita beralih dan fokus di steemit, sehingga jejak kesuksesan yang telah raih oleh steemian senior juga bisa kita dapatkan.

Saleum Aneuk Nanggroe
@akubaihaqi