Kenapa harus partisipatif
Dengan semakin maju dan semakin canggihnya teknologi sesuai dengan perkembangan zaman, kita diharuskan untuk melakukan perubahan secara signifikan, terutama bagi masyarakat kuhususnya pada diri kita sendiri.
Dalam pemiku kali ini, para penyelenggara harus bekerja sesuai dengan mekanisme yang telah di atur dalam undang undang, penyelenggara harus netral, penyelenggara yang berintegritas tinggi, sehingga imeg yang kurang bagus dikalangan masyarakat terbantahkan dengan sendirinya.
Panwaslu dipaksakan untuk bekerja super, menjaga tahapan demi tahapan agar tahapan berjalan dalam koridor yang telah ditentukan. Namun Panwaslu perlu mengajak seluruh komponen lapisan Masyarakat untuk ikut mengawasi semua tahapan, maka diperlukannya Pengawasan Partisipatif.
Pola Sosialisasi Partisipatif sangat diperlukan, kita mengajak masyarakat untuk menjadi aktor dalam pemilu kali ini, jangan kita jadikan masyarakat sebagai objek dalam setiap kegiatan 5 tahun sekali ini.
Dengan sering dilakukan sosisalisasi kepada masyarakat, masyarakat juga akan terbiasa dengan pengawasan, mereka akan memahami dengan baik dan benar arti dari pengawasan tersebut, sehingga kebrutalan pemilu ditingkat bawah sekali akan hilang dengan sendirinya, mengingat masyarakatlah yang sangat faham dengan situasi dilingkungannya.
Dengan demikian apa yang semua masyarakat cita citakan akan terkabul hendaknya, lahir pemimpin pemimpin yang amanah dan bersih membuat negara akan menjadi lebih makmur, aman sentosa sepanjang masa.
Hanya ini sahabat steemian, kenapa partisipatif dan bukan cara represif yang dikedepankan, karena dengan partispatif kita dapat mengajak dengan cara silaturahmi dengan masyarakat., bukan cara kekerasan yang dilakukan.
By
@yahqan
English
With more advanced and increasingly sophisticated technology in accordance with the development of the times, we are required to make changes significantly, especially for people kuhususnya on ourselves.
! [IMG-20171218-WA0088.jpg] ()
In this meeting, the organizers must work in accordance with the mechanisms set forth in the law, the organizer must be neutral, the organizer of high integrity, so that the unfavorable impertinence among the public is indisputable by itself.
Panwaslu is forced to work super, keeping step by step so that the stages run within the predefined corridor. However, Panwaslu needs to invite all components of the Community to participate in overseeing all stages, so the need for Participatory Control.
The pattern of Participatory Socialization is very necessary, we invite the public to become actors in this election, do not we make the community as an object in every 5 years of this activity.
With frequent sosisalisasi to the community, the public will also be familiar with the supervision, they will understand well and correctly the meaning of such supervision, so that the brutality of elections at the bottom level will disappear by itself, considering the community is very familiar with the environment situation.
Thus what all society aspires to be granted should be born, the leader of a trustful and clean leader makes the country will become more prosperous, safe sentosa of all time.
Only this steemian friend, why participative and not repressive way forward, because with partispatif we can invite by way of friendship with the community, not the way violence is done.
By
@yahqan
Semoga saja tahapan pemilu kali ini dan selanjutnya berlansung adil, jujur, damai dan aman.
Selamat bekerja bro @yahqan
Semoga