Ekspektasi Saya dan Kondisi Atmosfer Politik Indonesia

in #politics6 years ago


Sumber

Atmosfer politik Indonesia semakin menghangat, pascalahir kepastian dari Prabowo Subianto yang akan ikut bertarung dari Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Selain itu, keputusannya ini juga mengakhiri spekulasi mengenai apakah Ia akan ikut atau memilih mengirimkan calon lain.

Apa lagi, sebelumnya pada hari itu Ia sempat memberi pernytaan hanya akan ikut dalam pemilihan jika partainya, Gerindra membangun aliansi yang kuat dengan pihak lain.

Publik sempat dibuat was-was lantaran beberapa minggu terakhir, Prabowo tampak ragu-ragu apakah akan melawan Presiden Jokowi lagi atau tidak. Namun keputusan akhir yang memutuskan dirinya ikut bertarung, dipastikan akan membuat kompetisi Pilpres 2019 semakin semarak.

Direktur Eksekutif Institute of Indonesian Political Analysis, Maksimus Ramses Lalongkoe, mengatakan bahwa keraguan Prabowo sangat tergantung pada kurangnya koalisi yang jelas mendukung pencalonannya. UU Pemilu 2017 menetapkan bahwa partai-partai politik berusaha untuk mencalonkan 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara rakyat. Gerindra saat ini hanya memiliki 13 persen kursi DPR dan 11,81 persen suara.

Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat (PD).

PAN dan PKS telah bekerja sama dengan Gerindra baru-baru ini, terutama selama pemilihan gubernur Jakarta yang diperdebatkan tahun lalu.

Namun, PAN tampaknya enggan untuk secara tegas mendukung Prabowo, dengan Ketuanya Zulkifli Hasan, yang menghadiri pertemuan Gerindra, mengatakan bahwa partai itu belum membuat keputusan. Jika PDI-P mengundang kami, kami juga akan datang dan berbicara, katanya seperti dikutip Antara baru-baru ini.


Sumber

Maksimus mengatakan lanskap politik dinamis Indonesia bahwa mereka masih mencari tahu gerakan apa yang mungkin memberi mereka keunggulan. Mereka masih melakukan banyak manuver, mencoba untuk melihat apakah salah satu dari anggota mereka sendiri memiliki kesempatan untuk berlari, katanya.

Prabowo telah berjuang untuk menyamai elektabilitas Jokowi, yaitu pada 45 hingga 55 persen, tetapi Maksimus mengatakan bahwa tantangan seperti itu tidak mungkin menjadi penyebab ketidaktegasannya. Keterbelakangan bisa berubah dengan sangat cepat, elektabilitas Jokowi bisa menjadi tinggi sekarang, tapi siapa yang tahu seperti apa itu pada hari pemilihan, tambahnya.

Pada saat Prabowo belum membuat keputusan untuk benar-benar maju, saya sempat berharap agar mantan Danjen Kopassus ini memilih Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan sebagai pasangan yang akan diturunkan pada Pilpres 2019.

Bagaimana dengan Anda, sahabat Stemians?

@zainalbakri

image

BZB.gif

telor.gif

Sort:  

Sepertinya hasil tdk jauh berbeda dgn pilpres yg lalu bg, jika dua nama itu yg kembali bertarung.

itulah... saya berharap yang baru. @zaini85

Sama bg. Sy juga berharap ada calon alternatif lain yg mengerti tentang kondisi Indonesia..

Vote dong pak..

Kehadiran nama2 baru sangat ditunggu rakyat.
Tentu dengan narasi baru.
Nasionalis islamis jangan selalu nasionalis koruptif

sepakat. kita butuh darah baru. agar pada 2019 bisa ganti presiden @nukman-allievo

We recommended this post here.

We are Discover Steem, if you like our work consider giving us an upvote. :) If you don't wish to receive recommendations under your posts and to be recommended, reply with STOP.

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.12
JST 0.026
BTC 55030.03
ETH 2337.21
USDT 1.00
SBD 2.32