Learning to love clouds | Belajar mencintai mendung

I'm learning to love clouds
because the rain is too well known
to be traced alone

I'm loving clouds
which decreases the color of syahdu
to the street lights
to the windows
to the roofs
to the silent river

and to my body
also the body of a person
which I secretly desire.

I'm learning to love clouds
because he avoided the argument
except by himself
as well as the best fight.

I'm learning to love clouds
who let the sky hesitate
about what to wear.

while he put down the gloom
to the poet's poems
who are desperate
who felt born miserable

like your lover
or someone's lover
what you really want.

I'm loving clouds
so I can tell you about the gray world
who are not trusted by religious addicts.
and it was broadcast as something nista.

I'm loving clouds
which teaches uncertainty
subject to come
and one day will leave.
like your love
or someone's love
which we missed.

I'm learning to love clouds
so when your birthday arrives
I can sing
happy song for you

I'm learning to love clouds
for all sorrow
leaving your bedroom
temporarily or permanently

and you're no longer upset
at age, heaven, and hell

Makassar, 2013
By: Shinta Febriany

Belajar Mencintai Mendung

aku sedang belajar mencintai mendung
sebab hujan terlampau terkenal
untuk ditelusuri seorang diri

aku sedang mencintai mendung
yang menurunkan warna syahdu
ke lampu-lampu jalan
ke kaca-kaca jendela
ke atap-atap
ke senyap sungai

dan ke tubuhku
juga tubuh seseorang
yang diam-diam ku inginkan.

aku sedang belajar mencintai mendung
sebab ia menghindari pertengkaran
kecuali dengan dirinya sendiri
sebagaimana sebaik-baiknya pertengkaran.

aku sedang belajar mencintai mendung
yang membiarkan langit ragu
hendak berbaju apa.

sementara ia meranumkan kemuraman
ke sajak-sajak para penyair
yang putus asa
yang merasa terlahir sengsara

seperti kekasihmu
atau kekasih seseorang
yang sungguh kau inginkan.

aku sedang mencintai mendung
agar aku bisa berkisah perihal dunia abu-abu
yang tak dipercaya para pecandu agama.
dan disiarkan sebagai sesuatu yang nista.

aku sedang mencintai mendung
yang mengajarkan ketidakpastian
perihal yang akan datang
dan kelak akan pergi.
seperti cintamu
atau cinta seseorang
yang luput kita pahami.

aku sedang belajar mencintai mendung
agar ketika ulang tahunmu tiba
aku bisa menyanyikan
lagu riang untukmu

aku sedang belajar mencintai mendung
agar seluruh nestapa
meninggalkan kamar tidurmu
untuk sementara waktu atau selamanya

dan kau tak lagi gusar
pada usia, surga, dan neraka

Makassar, 2013
Penulis: Shinta Febriany