Kita itu kau aku dan mati

Disana ada cerita.
Disini ada pengingkaran.
Disitu bercecer fakta.
Dan kita hanya diam berpasrah.

Bahwa matinya kemanusiaan adalah kisah sedih disetiap pojok-pojok sepi kekuasaan

Lenin, Mao, Stalin, Polpot, Marcos, Hitler, Musolini bahkan Jenghis Khan memiliki cerita hantu

Apakah Sukarno, Soeharto, bahkan hingga Joko Widodo memiliki kisahnya masing-masing

Dan kita berebut remah roti yang ditaburkan atas nama kebenaran,
Kebenaran masing-masing hingga akhirnya mengacungkan parang atas nama pembelaan,

Padahal kita bersaudara

Apakah benar demikian, saudara?

Kotak bersuara nyaring menyanyikan himne kematian bapak bugil.

Di radio, dua orang berdahi sempit melotot marah bersiap carok

Ditanganku sebilah papan menguraikan kegalauan hati, hilangnya kekasih diculik Rama si tampan penebar pesona.

Dan rohingya, yaman, palestina masih tersungkur mencari tanda: Apakah kita mati hari ini?

Kita, kau atau aku
Beragumen inilah momen
Inilah kekuasaan

Tunggangi badai akhirnya menyelam samudera memetik berlian dari mulut kerang yang esoknya mungkin ia akan mati.

Tapi apa peduliku? Toh aliran comberanku akan menempel di sisa tulang para raja....