PASE, PUTROE NENG, DAN WANITA MENADO
PASE, PUTROE NENG, DAN WANITA MENADO
Aku pulang lagi ke sini menepati janji
Menyaksikan ombak Ujong Blang bergemuruh malam dan pagi
Masihkah kau ingat
Bukit Cot Panggoi yang kita daki memetik jemblang seperti Putroe Neng di setiap malam pertama melunglaikan puluhan lelaki
Mereka mati dalam misteri
Tentu engkau bukan Putroe Neng
Bukan!
Aku tak takut datang menenuimu di malam sunyi
Aku pulang lagi ke sini menepati janji
Merajut kisah perempuan Menado yang jadi punca gairah simbol imaji dan kawah birahi kota ini
Ingatkah kau ikhwal muasal Stadion Rawa Sakti
Ini bermula dari saran sang bidadari
Dia istri sah penguasa negeri bukan lewat pernikahan siri
Aku pulang lagi ke sini
Tiga puluh enam tahun sudah kau menanti dalam cinta tak bertepi
Jangan sedih dan kecil hati
Jangan sedih dan kecil hati
Kubawa untukmu bulan
Kubawa untukmu bintang
Namun aku tak mau membuat langit kita gelap dan sepi
Santunku kepada perempuan Menado yang berdedikasi
Kagumku kepada Putroe Neng yang terap jadi misteri
Tapi ada satu lagi
Pada siapa kutanya kini
Kenapa negeri ini miskin, kumuh, dan kehilangan harga diri
Setelah gas tak dicairkan lagi
Ah
Jangan percaya kalau dibilang gas sudah habis di perut bumi
By. @salmawatii
Posted using Partiko Android
sangat mengesankan dan menarik
Terimakasih