TEGUKAN TERAKHIR
dalam tegukan terakhir
hidup alangkah satire
manis-pahit berpadu
lengkapi degup yang sedang dimabuk rindu
dalam tegukan terakhir
aku semakin mengerti
keabadian, keabadian hanya milik Ilahi
sedang aku kesunyian yang kian puncak
dalam tegukan terakhir
aku semakin tahu
tak ada yang benar-benar mahir
menebak laju takdir
Sumber foto: @farrohahulfa
Madura, 1 Mei 2018
@penasantri
Dalam tegukan terakhir
Saya temukan cinta semakin mawar
Dan senyum semakin mekar
Membaca puisi ini membuat teratai jadi merenung
Renungan yang semakin mendekatkan diri pada Tuhan