[Puisi] ~ Lengang, Kangen di Telinga ~

Dalam temaram sinar rembulan
kutemu kau di sisi :
angan-angankah, atau hasratku sendiri
yang kaupangil dan kaubaca bagai puisi?

Malam di rumah langit
telaga dari gerimis mata kita
kalam sepi bermain
kau melukis senyum di bibir ini
merekatkan retak keberuntungan nasib
dengan kuas-kuas kangen
kau warnai kanvasku
seumpama cinta

Pada lengkung dadaku yang telah biru
terang rembulan perlahan kau senandung
walau terjalin jarak
suaramu sajak
terdengar oleh tuli telingaku
bahkan lebih bisa kuterima kau
kian resah, napasku parau
sebab batin menyayangmu tak gurau.

Esok?
Siapa tahu lengang kangen kan semi...
duh Citramu Dewi.
Menengadah wajahku ke rumah langit
matapun mengalirkan gerimis
terus diam tak kedip
dan sekali lagi : kubaca namamu dalam do'a
aku menghadiahi cinta.