Poetry
SERAK PARAUMU MENYISAKU
Muklis Puna
Desahmu mengeruk dadaku
Resahmu mengiris kuping
Buliran mata membasuh ubun- ubun
Andai dalil membolehkan, kusedu bulir bening untuk wudhuku fardhu ini
Serak paraumu merangkak dalam dada
Aku terdiam dalam gelisah
Andai angin dalam genggaman
Kuhembus rasa itu dalam jasadki
Aku tak punya daya menatap perih menari pada wajah sendu
Sejak tangis itu kau kirim lewat kotak lima inci
Aku mulai menanam sedih dalam barisan sajak
Penaku membisu dalam kalut
Pikran menerawang mengejar bayangmu
Seolah lubang hitam mulai menata kisah
Wahai bagian raga
Maafkan aku tak mampu mengusir terpaan badai di lautan jiwa
Kasihku terlalu kecil mengusung resah
Hanya doa lewat tumpukan bait
Kukirim lewat alunan napas di ujung malam
Wahai jiwa lelah menadah kasih
Pejamkan sayu matamu pada Nya
Titipkan tasbih sebagai imbalan
Biar perih itu menuju lembah
Lhokseumawe, 13 Mei 2017
salam kenal bang @mukhlispuna.
Wah, beretus puisinya bang @mukshlispuna, sakit rasanya saat membacanya.
Terima kasih sobat
Waalaikumsalam he..he terimakasih hadirnya
Sami-sami bg, kami tunggu kehadiran abg ya, hehehe.
Dimana??
di akun steemit saya lah, hehe
Thansk
You must have read the persian poetry, i like this. VB ya bro
Thanks you very much
Thanks you very much
utk sang foto model yaa pak
hehehehehehe
lanjut saudara
He..he betul betul
Saya suka,,
Terima kasih sobat