A Poetry in Bahasa (Menjulur Wabah)
Menjulur Wabah
awalnya hujan, lalu angin
membawa rindu salah musim
malam terhidang bagi sang raja
terbanglah padaku, Yang Mulia
dengan sayap-sayap kipas
dengan daun-daun kebencian
alam baru dengan rakyat buta
kebencian berbaur udara
beranak-pinak dalam dada jelata
menjadi darah bagi malam
yang enggan beranjak dari kebusukan
tatkala sang raja tiada
kebencian tak ikut sirna
Lhok Seumawe, 2014
Sumber foto: www.dakwatuna.com
Puisi nya sebagus picture nya
Terima kasih komen dan vote-nya
Menarik sekali. Vote dan resteem
Thank you for everything...