Poetry ~Menanti Lupa~
membunuhmu dipuncak rindu
kau tetap hidup
aku membeku
menantimu di ujung setiaku..
kau tetap ragu
aku tetap membisu
peluk mu itu yang nanti akan menguatkan ku, demi pelukmu aku berjuang menahan rindu kita
kelak saat mimpi telah nyata di rumah kita
dan dengan tersenyum roh ko terlepas dari tubuh nya
tetap selamanya aku di hatimu
menanti lupa
disetiap luka
kau menjelma
api di nirwana
dari sempurna
hangatkan asa
hingga angkara
membakar jiwa
ini luka? ini lupa?
ini hanya neraka!
Sepotong senja dan secangkir kopi..
Rindu dimanja, dan kau tetap tak perduli..
Jangan cari lagi, aku pergi..
ada senja beraroma rindu
ada hati terdiam pilu
saat mata tak lagi bertemu
senyuman mu selalu menganggu..
tapi apa lah arti rindu bila tuhan tak mau..
ya tak mau kita menyatu..
kini semua hanya masa lalu..
yang harus berlalu..
berlalu menjauh ..menjauh tinggalkan ku
bersama bayangmu yang semu
senja senyap dekap mentari
disela hujan ciptakan pelanggi
kugengam hujan untukmu
tapi mimpi mu badai untukku
tak ada senyum
tak Ada lagi tawa
hanya ada riuh
dalam petaka
anggur berhampuran
dari leher yang mengangga
Ada pesta tanpa kepala
Guruh gemuruh mengadu..
Merangsek memaksa keluar dari rongga dada..
Ini kosong, melompong..
Kau pelakunya..