SEGUDANG MAMFAAT CIPLUKAN
Ciplukan (kasyueng (Aceh), tanaman yang Nama latinnya, Physalis angulata. Tak hanya di Indonesia, tanaman inipun banyak terdapat di Amerika, Asia, hingga Afrika.
Ciplukan merupakan perdu rendah yang biasanya tumbuh secara liar di lahan kosong dan pekarangan rumah. Buahnya berbentuk bulat, berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi berwarna kuning kecoklatan dengan rasa asam-asam manis setelah matang.
Banyak yang tak mengira kalau tanaman yang satu ini punya segudang potensi manfaat, tetapi pada saat yang bersamaan ada risiko yang bakal kita hadapi jika sembarangan mengonsumsinya karena tanaman ini dikelompokkan dengan beberapa tanaman beracun dalam suku Solanaceae, yang dikenal dengan "Nightshade".
Secara tradisional, tanaman ciplukan digunakan sebagai pengobatan di beberapa negara, seperti Peru, Bolivia, India, Nigeria, Kenya, termasuk Indonesia.
Penyakit yang diobati dengan tanaman ini: infeksi, peluruh air seni, asma, malaria, inflamasi, kudis, demam, hepatitis, anemia, diabetes, sakit telinga, masalah prostat, nyeri otot, luka, bantu kelahiran, nefritis, penyakit hati, penyakit kuning, pendarahan, tumor, cacingan, dsb.
Bagian yang biasa digunakan, yaitu daun, buah, akar, atau keseluruhan tanaman. Cara penyiapannya dapat berupa ekstrak dalam air (untuk diminum).
Uji laboratorium dan hewan pun telah banyak dilakukan terhadap tanaman yang satu ini. Berdasarkan uji tersebut, ciplukan memiliki potensi untuk bantu mengobati: diabetes, malaria, asma, skistomiasis (penyakit yang disebabkan cacing pipih), penyakit Chagas (infeksi parasit tripanosoma), tripanosomiasis, dermatitis, arthritis, nyeri, tuberkulosis, leishmaniasis (infeksi parasit leishmania), retensi air, kanker, dsb.
That's plan was good for our health
Thanks.. informasinya...
😛💪💪💪
Great post @ipoeltripa