Source

Para akademisi setiap hari berkutat dengan buku, teori, formula dan konsep-konsep. Waktu yang mereka miliki seakan habis untuk melakukan kajian-kajian ilmiah, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dunia industri dan pemerintah sehingga kehidupan para professor, doctor dan master itu terkesan sangat serius, kaku dan penuh tekanan.
Saya membayangkan, mereka selalu dikelilingi buku-buku ilmiah, proyek-proyek penelitian dan seminar-seminar. Sulit menemukan obrolan yang santai karena terbiasa dengan berbagai referensi saat bicara, penampilannya terjaga perilaku ditata sedemikian rupa karena mereka memiliki tanggung jawab moral yang besar terhadap kehidupan manusia, jarang bisa melihat mereka tertawa lepas tanpa beban. Jika ini benar ! betapa menderitanya hidup sebagai seorang Professor, Doktor atau Master.

17 Agustus 2017 lalu saat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 untuk pertama kalinya saya melihat kehidupan manusiawi dari para akademisi, mereka tertawa lepas dan bergembira seakan tanpa beban dalam permainan Rakyat Tarik Tambang.
Saya ingin membagikan beberapa foto menarik yang sempat saya ambil saat mereka bermain dengan pakaian formal.

_{Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Damanhur, LC, MA & Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Yulius Dharma, S.Ag, M.Si}

Entah ide siapa, panitia perayaan Hari Kemerdakaan Indonesia di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe membuat acara "Tarik Tambang Eksekutif" para pimpinan di Universitas dan fakultas di minta untuk membuka permainan dengan pakaian lengkap dan ternyata, mereka sangat menikmatinya.

_{Rektor Universitas Malikussaleh Prof. Apridar dan Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Dr. Rasyidin, tersenyum dan tertawa lepas tanpa beban, mereka berusaha mengalahkan lawan}

Permainan rakyat yang menguras tenaga ini, malah bisa menghadirkan tawa lepas para professor dan kalangan eksekutif di perguruan tinggi ini. Semua beban seakan lepas, mereka menjadi manusia seutuhnya, tertawa dengan tulus dan naluri anak-anaknyapun bangkit, saat-saat dimana kebahagian menjadi bukan sesuatu yang mahal untuk didapatkan.

_{Dekan Fakultas ilmu Sosial dan Politik Akmal, S.Sos, MA, Dr. H.Heikal Kepala Bidang Penjamin Mutu dan Prof. Hadi Arifin}

Tarik tambang adalah hal biasa saat perayaan hari kemerdekaan, namun para eksekutif kampus dengan pakaian lengkap menjadi peserta "Tarik Tambang" masih terbilang langka, mereka terbiasa menjadi penonton dan terhibur kali ini mereka menjadi pemain yang menghibur.

Permainan Rakyat

Sudah menjadi tradisi sejak kemerdekaan Indonesia di proklamirkan pada 17 Agustus 1945 hingga kini usai upacara bendera berlanjut dengan perayaan yang diwarnai dengan permainan rakyat.
Seluruh desa menggelar panjat pinang, lomba makan kerupuk, tarik tambang dan berbagai aneka lomba lainnya.

source : Sisu Montujuh

saource

Permainan rakyat ini sangat di minati dan ditunggu-tunggu setiap perayaan 17 agustus, walaupun hadiahnya tidak seberapa namun warga sangat antusias untuk berpartisipasi dan mereka menikmatinya.

Salam Komunitas Steemit Indonesia
@zulsyarif

---

Professors Are Also Human

Source

Academics every day struggle with books, theories, formulas and concepts. Their time seemed to run out of scientific studies, research and community service for industrial world and government so that the life of the professors, doctors and masters seemed very serious, stiff and full of pressure.

I imagine, they are always surrounded by scientific books, research projects and seminars. It's hard to find casual conversations because they get used to references in speech, their appearance is well-behaved, because they have a great moral responsibility for human life, seldom can they see them laughing freely. If this is true! How miserable lives as a Professor, Doctor or Master.

August 17, 2017 and then during the celebration of the 72^nd Independence day of the Republic of Indonesia for the first time I see the human life of the academics, they laugh freely and rejoice as if no load in the Pull Rope Game, an Indonesian folk game, we are called its “Tarik Tambang”

I want to share some interesting photos that I took when they were playing in official uniform.

Whichever idea, the committee of celebration of independence day at Malikussaleh University Lhokseumawe make an Exhibit mine executive event, the leaders in the university and the faculty are asked to open the game in official uniform, evidently they enjoyed it very much.

This The folk game which is exhausting even bringing laughter of the professors and the executives at this college.
All the load to be loose, they become complete human beings, laugh sincerely dan Giving rise to instinct to childhood, This moment makes happiness to become something that is unexpensive to earn

“Tarik Tambang” is a common thing during the independence day celebrations, but the campus executives with official uniform become participants ***Tarik Tambang *** are still fairly rare, they used to be spectators and entertained this time they become entertaining players.

Indonesian Folk Games

It has been a tradition since Indonesian independence in the proclamation on August 17, 1945 until now after ceremony of independence day than continues with the celebration that is colored by the folk games like a areca nut climbing , eating crackers competition, Tarik Tambang (Pulling Rope) and various other competitions.

image source : zulsyarif

image source : sisu montujuh

This folk games is very interested and eagerly awaited every celebration of 17 August, although the prize is not much but the citizens are very enthusiastic to participate and they enjoy it.

Best Regards
@zulsyarif