Weh Island ( Sabang Aceh) - Zero Kilometer Indonesia [ Pulau Weh (Sabang Aceh) - Nol Kilometer Indonesia] ( Eng-Ina )

O kilometer, yes it sounds a little interesting where exactly the size of the distance 0 of the overall length of Indonesia.

O kilometer, iya terdengar sedikit menarik dimanakah sebenarnya ukuran jarak 0 dari keseluruhan panjang wilayah Indonesia.

Steemians all, it turns 0 km is located in the western tip of the province of Aceh is Weh Island Sabang. Many people who come to Pulau Weh are traveling to Zero Monument Kilometer or Kilometer Zero (0 km from Indonesia). Its location is approximately 30 kilometers from downtown Sabang, spent an hour's journey on a mountain-bound road surrounded by large trees alongside the road.

Steemians semua, ternyata 0 km letaknya di ujung barat provinsi Aceh yaitu Pulau Weh Sabang. Banyak orang yang datang ke Pulau Weh adalah berwisata ke Tugu Nol Kilometer atau Kilometer Nol (0 km dari Indonesia). Lokasinya berjarak kira-kira 30 kilometer dari pusat kota Sabang, menghabiskan waktu 1 jam perjalanan dengan jalan yang mendaki pegunungn yang dikelilingi pohon-pohon besar dipinggir jalan.

The song entitled "from sabang to meurauke" signifies that the kilometer traveled line begins from Sabang and ends with the last kilometer on the island of Meurauke.

Lagu yang berjudul " dari sabang sampai meurauke" menandakan bahwa garis kilometer perjalanan diawali dari sabang dan diakhiri dengan kilometer terakhir di pulau Meurauke.

Determination of Sabang Weh island as kilometer 0 Indonesia is evidenced by the construction of a monument or monument that reads 0 kilometers.

Penetapan pulau Weh Sabang sebagai kilometer 0 Indonesia adalah dibuktikan dengan dibangunnya monumen atau Tugu yang bertuliskan 0 kilometer.

The existence of this monument has become a popular tourist attraction in Sabang, and it is not complete if you travel to the island of Sabang tampa visit this monument.

Keberadaan Tugu ini telah menjadi daya tarik wisata yang populer di Sabang, dan tidaklah lengkap jika anda berwisata ke pulau Sabang tampa mengunjungi tugu ini.

For decades the Zero Kilometer monument was inaugurated, but not well maintained, only the hordes of monkeys who will welcome tourists coming to this monument. There is no society inhabiting this area, if we want to travel to this place, must bring with food or drink, no store selling food or beverage needs.

Puluhan tahun lamanya Tugu Nol Kilometer ini diresmikan, namun tidak terawat dengan baik, hanya gerombolan monyet yang akan menyambut kedatangan wisatawan menuju ke Tugu ini. Tidak ada masyarakat yang menghuni wilayah ini, jika kita mau melakukan perjalanan ke tempat ini, haruslah dengan membawa bekal makanan ataupun minuman, tidak ada kedai yang menjual kebutuhan makanan ataupun minuman.

But now, after the new Kilometer Zero (KM 0) or Zero Kilometer in Indonesia has just been built with magnificent and big, 100% changeable condition, there are many people who open shops to sell a variety of foods and beverages, as well as crowded traders who sell clothes typical monument 0 Kilometers. The toilets have been built with nice asphalt.

*

Namun saat ini, setelah Tugu Kilometer Nol (KM 0) atau Nol Kilometer Indonesia yang baru selesai dibangun dengan megah dan besar, keadaan berobah 100%, sudah banyak masyarakat yang membuka kedai untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman, juga ramai pedagang yang menjual baju khas Tugu 0 Kilometer. Jalanpun sudah dibangun dengan aspal yang bagus.

On holidays or weekends, many tourists visit Zero Kilometer Monument and take pictures at the Kilometer Monument Zero Indonesia as the background of his picture. This monument is very photogenic. Built with a height of 43.6 meters can bewitch tourists both within and outside the country.

Pada hari libur atau akhir pekan, banyak wisatawan mengunjungi Tugu Kilometer Nol dan berfoto di Tugu Kilometer Nol Indonesia sebagai latar belakang fotonya. Tugu ini sangat fotogenik. Dibangun dengan ketinggian 43,6 meter ini dapat menyihir wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Dear steemians ..
If you are a travel lover, the Zero Kilometer Monument is the most beautiful place to visit, especially if you wait for the sunset at the northwest end of Malacca Strait, it will make you want to go back to Tugu this trip the next day.

Dear steemians..
Jika anda pecinta perjalanan, maka Tugu Nol Kilometer adalah tempat yang paling indah untuk anda kunjungi, apalagi jika anda menunggu terbenamya matahari di ujung barat laut selat Malaka, maka akan membuat anda ingin kembali berwisata ke Tugu ini keesokan harinya.

sweet regards
@suhaimiaceh