Hidupnya Tidak Semanis Nira
Suatu hari di Desa Lamsie, Kecamatan Kuta Cot Glie, matahari baru saja terbit dari ufuk timur, daun-daun perpohonan hijua masih basah oleh butiran embun embun.
Saat itu, suara kijauan burung alam pun sedang riang bercoleh dari atas perpeponanan yang tumbuh keliling desa yang terletak di perdalaman Aceh Besar.
Pagi itu, jarum jam masih menunjukan pada pukul 7.00 WIB, pria setengah tua itu, dengan mengunakan pakaian kemeja biru yang warnanya birunya menjadi coklat, celana kain putih berubah menjadi kuning, keluar dari rumah sederhananya yang terletak di sudut sebelah selatan desa itu, untuk berangkat menuju ke kebun yang jaraknya lebih kurang 7 Km dari rumahnya.
Dengan mengunakan sepeda motor merek grand astra yang tinggal rangka, pada pagi itu, ia mengunakan jalan desa yang begitu legang, belum banyak kendaraan yang lalu lalang.
Pada sepeda motor yang ia gunakan tersebut, dibelakangnya diikat empat batang bambu yang telah terpotong satu setengar meter dan depannya persir di samping kanan tergatung dua buah jerengen, iya terus berjalan tanpa melihat kiri dan kanan, dengan padangan terus kedepan.
Begitu kegiatan rutin yang dilakukan Mandi (53) merupakan warga desa Lamsie, yang berprofesi segabai penunggu air nira dari tetesan batangnya yang telah tumbuh subur di kebunnya yang terletak dipergunungan desa.
Saat ini empat pohon nira sedang menghasilkan air nira, yang lagi Mahdi panen. Tidak mudah untuk memanekan hasil air tersebut. Walaupun usianya tidak muda lagi ia harus memanjat ke atas pohon aren dengan tinggi rata-rata tiga hingga empat meter.
Setelah ia menajat ke atas lalu ia mengambil bambu yang telah tertampung air, untuk digantikan bambu kosong dan menampung tetesan air dari batang pohon nira. Hasilnya ia dapatkan 1 kg gula aren dalam satu hari kerja dengan nilai jual sebesar Rp10.000
Perjuangan menaiki atas pohon aren atau Nira
Mengiris batang Nira supaya keluar air
Mengganti tempat penampung
Menurunkan air Nira
n
Memasak untuk dijadikan gula aren
Gak ada obat foto2 bung abik..
terima kasih wak
Keren, semoga makin berkah yang jualan air nira. Wlwpun ak belom pernah coba hahah
Enak kali wak, kesini main main makanya
Aq bole main sna?
Boleh main lah ayok
Bereh that foto. Kenapa ngak tambah sikit lg narasinya heheh
Siap akan ditambah pada posting lainnya. Masih banyak cerita
Mantaap that bang abik. Hana pat koh
Bek koh, tapi cukup vote manteng. hahhaha
Perlu perjuangan berat untuk ambil foto dari atas, hehehe........ :)
Hahhahaha. Ya bang.
gambar dan cerita sangat menarik, perjuangan orang2 kecil selalu memberi inspirasi bagi orang lain untuk tidak mudah menyerah dalam hidup
Makasih abng