Berburu Harimau Sumatera, 1890

Foto diatas memperlihatkan beberapa orang menandu bangkai harimau hasil buruannya sekitar tahun 1890-1900. Terlihat pula seorang pria, yang terlihat sebagai pemimpinnya, menaiki kuda dan sekelompok anak-anak di belakangnya. Hal ini menunjukkan bahwa perburuan harimau sudah ada sejak dahulu kala.

Namun sebenarnya praktik perburuan harimau bukanlah merupakan tradisi lokal bangsa Asia, karena bangsa Asia menganggap diri mereka sebagai keturunan harimau. Menurut sejarawan Peter Boomgard kolonialisme lah yang membawa tradisi perburuan harimau ke Asia, yaitu kolonialisme Inggris di India. Kolonialisme Belanda di Indonesia tidak membawa tradisi tersebut, perburuan harimau diperkenalkan oleh Inggris yang masuk ke Indonesia pada tahun 1800-an.

Bahkan Inggris menawarkan hadiah uang untuk aktivitas perburuan tersebut. Walau demikian banyak warga yang menolak karena tidak ingin dianggap menjual leluhurnya. Kepercayaan dan takhayul di sekitar harimau melindungi makhluk tersebut dari perburuan warga, walau sudah dijanjikan hadiah sekalipun.

Pembukaan lahan untuk jalan, perumahan dan perkebunan turut mempersempit ruang gerak harimau. Pergesekan wilayah hidup antara harimau dan manusia ini pula yang menyebabkan kasus harimau memangsa manusia, seperti kasus harimau Bonita yang menghebohkan belakangan ini.

Foto: Sumber tidak diketahui