Hijah (Migrate) and Blockchain II ING - BAHASA

Ali bin Abi Thalib was the one who proposes the time when The Prophet Muhammad SAW migrates from Makkah to Madinah to become the new year of Hijriah. Caliph Umar bin Khatab agreed and said :

"The happening of Hijrah is become the arbiter between the right and the vanity. Please create that day as the benchmark of calendar."

The determination of the month of Muharram as the new month of Hijriah Calendar is also related to Hijrah. The strong will to Hijrah happened on Muharram.

Hijriah is not only appointed as the calendar but it is also a declaration of Moslem to always be ready to move from vanity situation into the right situations.

Hijriah is not only belong to the Moslem, but we can find its history root from Ibrahim The Prophet, the father of prophets, who said "inni muhajirun ila rabbi".

Whatever its history background, the spirit of hijrah is the willingness to pick up the good and the right and left all the wrong and vanity, especially when it is devastating and dangerous.

That is the reason why Moslem can be called as the largest follower which are very open to the kindness. Due to the kindness will be greeted by happiness, since the kindness of Allah is belong to all who serve to Allah the absolute.

The world today is facing to two choices that equally have a support fromtechnology, which are centralized system that all this time is controlled by the operators of each country, and decentralized system through bitcoin. If centralized sytem is govern by government rules and regulations, blockchain is ruled by algorthym which founded by Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khwarizmi.

Should we move to blockchain technology? Seems like we better do, since the centralized system was built by the trust of politics from time to time and only corruption to present. Then why we do not hijrah to algorthym, that offers 100 percent confident value, as soon as possible?

Happy New Year, Muharram 1st, 1439 Hijriah. Let's move from centralized to the decentralized world.

Hijrah dan Blockchain

Hijrah Nabi Muhammad SAW diusul oleh Ali bin Abi Thalib menjadi patokan awal tahun Hijriah dan Khalifah Umar bin Khatab setuju.

"Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang batil. Jadikanlah ia sebagai patokan penanggalan," kata Umar bin Khatab.

Dan penetapan bulan Muharram sebagai awal bulan kelender hijriah juga ada kaitannya dengan hijrah. Tekad untuk.melakukan hijrah terjadi pada bulan Muharram.

Hijriah selain sebagai kalender juga deklarasi umat Islam untuk selalu siap berpindah dari satu keadaan yang batil ke keadaan yang benar.

Hijrah tidak hanya milik umat Islam, tapi bisa dicari akar historisnya hingga ke Nabi Ibrahim, bapak para nabi, yang mengatakan "inni muhajirun ila rabbi."

Apapun latar historisnya, spirit hijrah adalah kesediaan untuk menjemput yang baik dan benar dan segera meninggalkan yang tidak benar atau batil, apalagi sampai merusak dan bahaya.

Itu sebabnya umat Islam bisa dibilang umat terbesar yang sangat terbuka kepada kebaikan. Atas nama kebaikan pasti disambut dengan suka cita, sebab kebaikan adalah milik semua manusia yang menghamba kepada Allah yang Maha Benar.

Dunia hari ini dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama memiliki dukungan teknologi, yaitu sistem yang terpusat yang selama ini dikendalikan oleh penyelenggara masing-masing negara dan sistem yang terdesentralisasi melalui teknologi bitcoin. Jika sistem terpusat diatur dengan regulasi pemerintah maka blockchain diatur dengan algoritma yang ditemukan oleh Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khwarizmi.

Apakah kita harus segera berhijarah ke teknologi blockchain? Sepertinya ia, sebab sistem terpusat yang dibangun dengan dasar kepercayaan politis dari waktu ke waktu hanya menghadirkan korupsi. Lantas mengapa kita tidak segera berhijrah kepada cara kerja algoritma yang menawarkan nilai confidence levelnya 100 persen?

Selamat tahun baru Islam, 1 Muharram 1439 hijriah. Mari berpindah dari dunia terpusat ke dunia terdesentralisasi.