Berakit-rakit Ke Hulu | Berenang-renang Ke Tepian (The Philosophy of Life)

Bagaimanakah pandangan seseorang terhadap kehidupan? kehidupan bukanlah sebuah skenario seperti didalam tayangan sinetron televisi, Nasip seseorang akan berubah jika orang-orang tersebut mau mengubah nasibnya sendiri. Kehidupan memperlakukan alur lingkungan dan alur biologi bersama-sama sebagai "timbal balik dan pengaruh". Hubungan timbal balik dengan lingkungan ini sangat penting untuk memahami kehidupan sebagaimana dalam menjalani hubungan antar sesama. Perlu kita menyadari karena hidup tidak sendiri, dalam kehidupam kita saling membutuhkan satu sama lainnya.

Kisah kehidupan itu bagaikan hambaran lautan yang begitu luas. Setiap orang memiliki kendaraan masing-masing, baik itu sebuah perahu dayung sampan, kapal boat kecil maupun kapal persiar yang mewah, semua akan menggunakannya menurut apa yang mampu kita miliki. Pada saat-saat seseorang yang tidak berhati-hati dalam mengayuh perahunya, memegang kemudi dan menngendalikan tumpuan layar, maka mereka akan karam diombang-ambing oleh gelombang ombak yang begitu dashyat.

Mereka akan kehilangan jejak di tengah samudera yang luas, pasang -surut air laut telah menghanyutkan mereka dan tidak akan pernah lagi mencapai tepian pantai. Kita semua adalah pemegang kemudi, sebagai penentu kemana arah akan berjalan walaupun kita tidak bisa menentukan bagaimana nasib kedepannya. Jadi pandailah dalam menjalani kehidupan fana ini, karna banyak tipu daya dan halang rintang yang selalu membebabankah setiap langkah kita dalam menjalani hidup sehari-hari.

Jika memang tidak mau tesesat dan terjebak dalam dasyatnya gelombang kehidupan, maka jadilah seorang nahkoda yang mengerti arah mata angin dan mampun melewati langkah-langkah sulit di tengah terpaan badai dan gelombang. Jangan pernah menjadi pengecut yang takut akan kekalahan, karena menyerah hanya akan membuktikan kalah sebelum bertanding. Berusahalah untuk tidak menghentikan langkah dan perjalanan sebelum semuanya tercapai sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Walaupun hanya menggunakan sebuah rakit sederhana, gapailah sampai ke hulu. Maka percayalah perjuangan yang kian perih dan bertabur luka akan terbayar dengan kesenangan dan kegembiraan suatu saat nanti.