Mengembangkan sikap kritis anak

pikiran adalah bentuk dari gagasan dan proses mental. Dengan berpikir akan membantu Anda mengasah ketajaman otak. Berpikir adalah proses otak melakukan pengumpulan dan analisa informasi, di mana kumpulan semua informasi ini misalnya dibutuhkan dalam membuat keputusan, membuat konsep, melakukan penalaran, serta membuat pemecahan suatu masalah. Cara berpikir seseorang anak berbeda dengan cara berpikir anak yang lain, tidak ada cara berpikir yang persis sama. Inilah yang sering disebut sebagai perbedaan persepsi atau sudut pandang.


Gambar 1. Wajah penasaran

Dalam kehidupan sehari – hari si kecil pasti pernah bertanya. Yang mungkin pertanyaan itu mengganggu anda misalnya,
“Dari mana datangnya adik bayi?”
“Ibu, energi Allah itu bisa habis enggak ya?”
“Kalau puasa, nangis itu batal enggak?”
“Kenapa aku harus sarapan? Aku kan enggak lapar?”

Bagaimana, cara anda menjawab pertanyaan – pertanyaan di atas?

kita perlu ingat bahwa tidak semua orang tua peduli terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anaknya. Orang tua pun seringkali menganggap sepele hal yang ditanyakan oleh anak. Untuk orang tua yang semacam itu, jangankan mereka mencari jawaban atas hal yang ditanyakan, mereka justru akan bilang kepada anaknya, “Sudah jangan tanya-tanya!” Jawaban orang tua seperti itu pasti tidak memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu anak yang kritis, kan? Lalu, apakah tidak ada orang tua yang peduli terhadap pertanyaan-pertanyaan anak yang kritis semacam ini? Tentu saja ada, tapi sebagian besar dari kita yang peduli justru kebingungan karena tidak tahu caranya menjawab pertanyaan yang bisa dimengerti oleh anak.

Sebenarnya, orangtua yang memiliki anak seperti sudah selayaknya bersyukur karena ternyata anak memiliki jiwa kritis. Banyak manfaat yang didapat ketika seseorang memiliki sikap yang kritis diantaranya,

  • Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
  • Mudah memahami sudut pandang orang lain
  • Menjadi rekan kerja yang baik
  • Lebih Mandiri
  • Sering menemukan peluang baru
  • Meminimalkan salah persepsi
  • Tidak mudah ditipu

Karena manfaat yang segudang itulah saat ini para orangtua berusaha mengembangkan sikap kritis anak. Dan mulai bersabar untuk menjawab pertanyaan rasa keingintahuan anak dengan sabar. Berikut cara mudah mengembangkan sikap kritis anak.

  1. Berilah jawaban yang memuaskan terhadap setiap pertanyaan anak. Maksudnya jika anak bertanya sesuatu kepada anda anda harus sabar dan menjawab sekaligus menjelaskan jawabannya sampai anak benar – benar paham. Dan pastikan anda punya waktu untuk menjawab setiap pertanyaan anak.

  2. Tanyakan alasan mengapa anak. mengajukan pendapat, protes, juga kritik tersebut. Jika anak sudah dapat diajak berdiskusi, ajak ia berbicara. Dengan demikian, anak dapat semakin mengasah logika atau kemampuan berpikirnya dan tidak berkomentar atau mengkritik tanpa alasan.

  3. Ajak anak menganalisis sebab akibat dari peristiwa yang ia kritisi, dapat pula dengan memberikan pertanyaan yang merangsang anak untuk menemukan jawaban atau solusi.

  4. Berikan contoh langsung kepada anak tentang cara mengemukakan pendapat maupun kritik dengan cara yang santun dan tepat. Seperti pilihan waktu, pilihan kata, intonasi suara, gerak tubuh dan lainnya.

Oleh : call me
([email protected] )

Referensi :

  1. http://www.kompasiana.com/etri_asih/menjadikan-anak-kritis-kreatif-dan-problem-solver-melalui-pendidikan_5509e2398133110965b1e2c0
  2. http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2010/08/27/9598/mengasah-sikap-kritis-anak/

Referensi gambar : https ://pixabay.com/en/girl-child-face-critical-view-544135/

Lihat juga:

Sort:  

Secara psykologis anak adalah generasi penerus, bimbingan yang baik dari orang tua sebagai tugas kita. Anak ada masanya untuk bermain dan masanya untuk belajar. Sangat bermanfaat postingan ini @puncakbukit.

Sudah diupvote ya

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 63615.94
ETH 2475.04
USDT 1.00
SBD 2.54