Dampak Negatif Mengucapkan Perkataan Kasar Terhadap Perkembangan Anak

Terkadang, kita mendengar orang tua mengucapkan perkataan kasar kepada anak. Misalnya, bila sang anak mendapatkan nilai rendah dalam suatu ujian, orang tua akan berkata ‘bodoh’ kepada anaknya. Nah, bila kita tinjau secara mendalam, mengucapkan perkataan kasar sebenarnya sangat berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis anak. Terlebih, bila sang anak sering menerima perkataan kasar dari orang tuanya secara sangat emosional. Lalu, apa saja dampak negatif mengucapkan perkataan tersebut terhadap perkembangan psikologis anak?


Gambar 1. Hindari Mengucapkan Perkataan Kasar Terhadap Anak

Dampak Jangka Pendek.

Dalam jangka pendek, bila anak sering menerima perkataan kasar, sang anak merasa begitu ‘rendah diri’. Sang akan pun akan berpikir bahwa perkataan kasar yang diucapkan orang tuanya memang benar adanya. Ambil contoh, sang anak mendapatkan nilai rendah dalam ujian matematika. Lalu, karena mendapatkan nilai rendah, orang tua mengucapkan perkataan ‘bodoh’ kepada sang anak. Nah, sang anak akan berpikir bahwa ia memang benar-benar bodoh. Padahal, belum tentu ia benar-benar bodoh dalam bidang lainnya.

Tak tertutup kemungkinan, sifat ‘rendah diri’ akan sulit hilang dari dalam diri sang anak. Terlebih, bila sang anak sering menerima perkataan kasar. Selain membuat sang anak merasa rendah diri, sang anak akan cenderung menyendiri dan tak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Dampak Jangka Panjang.

Dalam jangka panjang, apa dampak negatif mengucapkan perkataan kasar kepada sang anak? Berikut beberapa dampak tersebut.

  • Pertama, mengalami gangguan kesehatan. Saat sang anak menerima perkataan kasar, secara psikologis sang anak akan merasa stres dan begitu tertekan. Secara mendasar, pikiran dan jiwa yang begitu stres dan tertekan sebenarnya berisiko mengakibatkan terserang penyakit. Dan juga, menghambat proses pertumbuhan fisik.
  • Kedua, kualitas hidup yang rendah. Dalam jangka panjang, perkataan kasar yang diterima sang anak saat masa perkembangan sebenarnya berisiko menurunkan kualitas hidup sang anak saat usia dewasa. Misalnya, sama sekali tak memiliki cita-cita. Ataupun, tak memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas. Tentu saja, karena psikologis anak begitu tertekan.
  • Ketiga, menjadi pecandu. Ucapan kasar yang diterima sang anak berisiko meninggalkan efek traumatis di dalam jiwa sang anak. Nah, bila efek traumatis ini terbawa hingga usia dewasa, tak tetutup kemungkinan sang anak akan menjadi pecandu. Misalnya, menjadi menjadi pecandu minuman keras. Tentu saja, untuk mengusir efek tersebut dari dalam jiwa mereka.
  • Keempat, tak tertutup kemungkinan anak akan menjadi pelaku kriminal saat berusia dewasa. Menurut suatu penelitian, terdapat ketertarikan antara dengan perilaku yang diterima sang anak dengan perilaku sang anak saat berusia dewasa. Nah, bila anak mendapat perlakukan yang tak baik saat masa perkembangan, tak tertutup kemungkinan sang anak akan menjadi pelaku kriminal saat usia dewasa

Demikian, beberapa dampak mengucapkan perkataan kasar terhadap perkembangan anak. Kesimpulannya, mengucapkan perkataan tersebut sebenarnya sangat menghambat perkembangan psikologis anak. Kita, sebagai orang tua, tentunya ingin anak kita ini mengalami perkembangan psikologis yang lebih baik.

Oleh: Rahadian
([email protected])

Referensi:
http://www.momjunction.com/articles/serious-short-long-term-negative-effects-of-verbal-abuse-on-children_0082357/

Sumber Gambar:
https ://media.defense.gov/2011/Apr/04/2000269027/-1/-1/0/110401-F-DR541-001.JPG

Pilih Kami Sebagai Witness Anda - setiap suara menentukan.

  • Akses halaman Witness Voting.
  • Scroll down sampai bawah.
  • Ketik "puncakbukit" di textbox berikut.
  • Klik tombol "VOTE".
  • Kami akan follow anda.. ;-)
  • My Witness Update

Lihat juga:

Sort:  

sebenarnya dampak perkataan kasar selain tertekan batin dan stress bagi sang anak adalah sikap tesebut akan bebalik kepada orang tua itu sendiri, sang anak akan suka melawan dan timbulnya kekerasan anak terhadap orang tuanya sendiri.

sudah banyak kejadian, anak membunuh orang tuanya sendiri, setelah diselidiki ternyata adalah akibat sikap dan perilaku orang tua yang kasar terhadap anak yang mengakibatkan adanya dendam dalam hati anaknya.

Memang kita selaku orang tua pada dasarnya dalam mendidik anak harus dengan lemah lembut dan jangan nampakkan emosi kita dihadapannya dan bilapun ada pertengkaran antara orang tua janganlah nampakkan dihadapan anak

Saya pernah menonton film india. Sedih bangets. Bagaimana anak yang setiap hari dimarahi. Akhirnya menjadi juara dalam lomba melukis.

Sebuah pelajaran berharga,
Tentunya Butuh kesabaran bagi setiap orang tua dalam mendidik anak, terutama dengan memberikan contoh yang baik, karena pendidikan pertama untuk anak adalah dari orang tuanya.

Sangat bermanfaat, terima kasih @puncakbukit

upvote me @imammugi

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63792.82
ETH 2563.50
USDT 1.00
SBD 2.66