Beautifull Of Madura

Madura, akulah darahmu
Pekik Zawawi cukup menjadi bukti
Betapa dirimu berarti.

Aku tahu dengan aksara
tak sempurna mewujudkan cinta
Karena ada yang lebih bisa menjadikannya lebih indah
Sederhana aku ingin menjadi Zawawi kedua

Kau bukan saja nama
Melainkan juga darah.

Jika goa adalah kebanggan pertapa
Istana menjadi biang jumawa para raja
Hutan sebagai pentas sang singa
Maka kau àdalah surga.

Surga yang menumbuhkan ilalang
Berwujud batang
Berwujud dahan
Berwujud rindang
Berwujud hutan
Berwujud kehidupan

Kau bukan saja nama
Melainkan juga surga

Surga para pemuja samudera
Yang rela "abhental ombe' sapo' angin" 1
Dan gelanggang para kesatria
Yang berikrar "thembang, pote mata ango'an pothe tolang" 2
Semoga aku bisa karam
Dan berperan serupa garam

Kairo, 15 Juli 2015

Sumber geogle

Karya : Ze Cayank Heaven

Madura salah satu pulau dari negara indonesia yang banyak mempunyai budaya , adat dan juga keunikan lainya. Selain juga terkenal orangnya yang ramah tamah dan khas akan logat maduranya , juga masih banyak lagi kebuadayaan yang ia miliki.

Sebuah pulau yang memiliki empat kabupaten Bangkalan,
Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Dalam setiap kabupaten pun juga masih terbelah menjadi beberapa bahasa walaupun satu pulau.

Pagi itu udara yang sejuk mentaripun seakan bersembunyi di balik awan jingga, aku berjalan menelusuri jalan pinggir kota dengan pemandangan yang indah dan asri, ku jumpai sahabatku yang bernama Zis ALhakim. Di pertemuan yang singkat itu aku gunakan waktuku sebaik mungkin tuk mencari tahu sejarah kerapan sapi. Masih beruntung aku punya sahabat yang berbaik hati mau mengenalkan dan bercerita tentang adat daerahnya sendiri.

 Seperti yang aku tahu pulau Madura terkenal dengan beberapa karya dan adatnya  yaitu Batik, Karapan sapi, terkenal sebagai pulau garam, Jembatan Suramadu dll. Masih banyak lagi. Salah satu nama yang menjadi inspirasiku membawa nama Madura ke manca negara adalah seorang penyair terkenal yaitu D.Zawawi Imran. Dia menjadikan pulau Madura ibarat surga yang di rindukan keelokannya. Serta banyak pula rakyat yang bekerja sebagai nelayan garam.

"Zis, apa yang dominan di daerahmu ini ?" tanyaku pada Zis asli pribumi madura.

"Kalau aku ceritakan semua mungkin butuh waktu lama Ze," jawabnya singkat.

"Oh ... ya, bolehlah sekedar menceritakan padaku sedikit tentang sejarah karapan sapi, Zis." Pintaku padanya.

"Baiklah kawan, aku akan mecneritakan padamu," tukas Zis.

Jaman dahulu kala istilah KERAPAN atau karapan sapi itu adlah salah satu istilah dalam bahasa madura yang di gunakan untuk mengadakan acara pacuan sapi, ada dua versi istilah kerapan dalam hal ini, pertama "kerap" atau "kirap" artinya adalah di lepaskan atau di berangkatkan secara beesama-sama. Adapun versi ke dua adalah "kerapan" yang berasal dari bahasa Arab yaitu "Kirabah" yang artinya persahabatan.
Namun pada jaman sekarang ini istilah itu sudah tidak terlalu di gunakan, mereka sudah menamai dengan kata yang mudah mereka ingat dan di mengerti yaitu atraksi atau perlombaan pacuan yang di lombakan.Lomba adu cepat pacuan sapi ini dulu di gunakan untuk menggarap sawah para petani, maklum Madura terkenal dengan tanah yang subur dan makmur, kebanyakan dari penduduk sini bercocok tanam tembakau.

"Terus --?" tanyaku lebih lanjut.

"Iya iya sabar kenapa Ze he ... he ... he ...." Kata Zis mulai meneruskan ceritanya.

 Karapan sapi ini di bagi menjadi beberapa macam Ze, yaitu kerap keni ( kerapan kecil ), kerapan Raja ( kerapan besar ), kerapan Onjangan ( karapan undangan ), kerapan karesidenenen ( kerapan Tingkat karisedanan) dan kerapan jar-jaran ( kerapan latihan).

  Adapun kerapan ini biasanya di ikuti oleh beberpa pihak , tapi kebanyakan adalah para petani yang memiliki sapi yang hebat. Dan mereka akan menyewa seorang tukang tongko, tukang tambeng dan tukang gettak.

"Ssttt ...!!! tunggu, Zis? apa itu tukang tongko, tukang tambeng, gettak ?," tanyaku memotong penjelasan Zis.

"Ih kamu Ze, makanya kalau aku sedang bicara jangan di potong, ha ... ha ...ha ...." Jawab Zis yang mungkin bosan sama pertanyaanku.

Tukang tongko adalah orang yang bertugas mengendalikan pacuan di atas kaleles. Tukang tambeng adalah orang yang memegang tali kekang sapi sebelum di lepas dan tukang gettak adalah orang yang mengertak sapi dan memeberi aba-aba agar sapi itu berlari sekencang mungkin.

Ada sisi baik dari di adakan pacuan sapi ini adalah mempunyai nilai budaya yang baik untuk masyarakat madura kususnya dan masyarakat luas umumnya. Nilai budaya yang dapat di petik dari karapan sapi itu ada motivasi kerja keras, kerja cerdas , pemberani, kerja sama, persaingan yang sehat, melatih ketertiban dan kedispilinan serata sportivitas.

"Nah mungkin kiranya ulasanku tentang karapan sapi itu dulu ya Ze," kata Zis menahan kering tenggorokan yang sudah lama bercuap.

"Oke ..., ini spritenya di minum dulu tuk lepas dahagamu sob--!!!" jawabku singkat.

"Zis, ngomong-ngomong bolehkah aku sedikit belajar bahasa madura, pliss? pintaku memelas.

"Mau tanya apa lagi Nona Ze?" jawabnya sambil tersenyum.
Kalau bahasanya "Berapa Pak harganya ikan itu?, gimana?
"Aku cinta kamu dan Siapa namamu?"

"Saponapa gih argena cuko' genika?" Jawab Zis.
"Bule neser dika dan arane kakeh siapa?"

"xi ... xi ... xi ...," gelitikku sambil kubungkam mulutku.
"Kamu kenapa sih, kok malah ngakak gitu?" kata Zis mengagetkanku.

"Oooh gak papa ko Zis, aku baru pertama kali mendegar bahasa madura, jadi kedengaran kagok dan lucu di telingaku, maaf-maaf aku tidak bermaksud mengejek kok sob," sahutku.

"Matur salangkung, Ze udah mau main ke Madura dan mengenal adat madura," sapanya ramah.
"Apa itu matur salangkung, Zis?" tanyaku binggung.
Matur salangkung itu sama artinya terima kasih, gitu Ze.

Baiklah, Zis matahari sudah mulai terbenam aku ingin kembali ke penginapan. Sekali lagi matur salangkung juga untuk kamu ya Zis, kapan waktu jika masih di beri kesempatan aku main lain deh kesini. Senja pun berlalu aku beranjak pergi dan sambil berjabat tangan. Semoga Pulau madura tetap Jaya dan makmur, serta penduduknya yang ramah tamah dan baik masih dapat ku temui di taun mendatang saat aku menginjakkan kaki ke pulau Madura ini. Masih terlintas banyak dalam otaku yang ingin ku tanyakan tentang madura pada sahabatku, tapi waktu tak berpihak pada kami.

Taiwan, 17 Juli 2015