Housing Starts AS Bulan Mei Melonjak Dekati High 11 Tahun
Pembangunan Rumah AS dilaporkan naik signifikan mendekati level tertinggi dalam kurun waktu 11 tahun terakhir di bulan Mei. Lonjakan itu terjadi lantaran didorong oleh percepatan pembangunan rumah kategori single family house dan multi family house, namun penurunan perijinan (Building Permits) selama dua bulan beruntun menunjukan aktivitas perumahan AS tetap dalam trend moderat.
Departemen Perdagangan AS pada hari Selasa (19/Juni) merilis data Housing Starts yang menambah 1.35 juta unit di bulan Mei, naik 60k unit dari periode sebelumnya. Sebelumnya ekonom dalam sebuah jajak pendapat memprediksi pembangunan rumah AS bulan lalu sebanyak 1.31 juta unit. Capaian Housing Starts bulan Mei sekaligus mencatatkan rekor tertinggi sejak Juli 2007 lalu.
Dalam laporan terpisah, Departemen terkait juga merilis data Building Permits yang turun 4.6 persen menjadi 1.3 juta unit, level paling rendah sejak September 2017. Ijin membangun AS terus menurun dalam dua bulan terakhir, menunjukkan momentum pembangunan rumah di bulan bulan mendatang tetap moderat, meski laporan Housing Starts AS malam ini cukup apik.
Kenaikan Pembangunan Di Semua Segmen
Lonjakan jumlah konstruksi rumah AS sebesar 5.0 persen bulan lalu, disokong oleh kedua segmen perumahan baik Single Family House maupun Multi Family House. Segmen rumah keluarga tunggal yang menjadi bagian terbesar pasar properti AS mencatatkan kenaikan 3.9 persen menjadi 936k unit pada bulan Mei.
Pembangunan rumah Single Family dilaporkan naik di wilayah Timur Laut dan MidWest, tetapi mengalami penurunan di wilayah Selatan dan Barat. Kategori rumah single family terus berupaya meraih kembali momentum, setelah berada dalam kondisi kurang memuaskan pada kuartal pertama 2018. Konstruksi bulan lalu nyaris mendekati pencapaian terbaik di bulan November tahun lalu, sebanyak 948k unit.
Sementara itu untuk segmen Multi Family House rebound dengan mencatatkan kenaikan 7.5 persen menjadi 414k unit. Di tengah lonjakan konstruksi rumah segmen ini, terjadi penurunan ijin untuk pembangunan sebesar 8.8 persen menjadi 457k unit.