Social Media, Journalist and EthicssteemCreated with Sketch.

in #news7 years ago (edited)

Perkembangan teknologi informasi terutama social media atau media sosial diakui atau tidak sudah melampaui kemampuan media mainstream atau media arus utama. Penyebaran informasi jauh lebih cepat di media sosial dibandingkan media mainstream. Akibatnya, pekerja media arus utama keder dibuat kecepatan media sosial dalam publikasi informasi.

Perkembangan media sosial nyaris tak terbendung. Entah karena pula pikir masyarakat yang mudah percaya tanpa kritis mengecek kebenaran informasi, atau alur yang ditempuh media sosial nyaris tak berbentuk.

ONLINE POLRESTA.jpg

Media sosial atau media arus utama online boleh saja diingatkan dengan Undang-Undanng No, 11 Tahun 2008 dan perubahan dengan UU No. 19 tahun 2016 tentang berita bohong, tapi penggiat media sosial nyaria tak menggubris.

Sesuatus peristiwa termasuk yang terbaru soal pengungkapan kasus Prostitusi Online di sebuah hotel berbintang di Aceh yang menampilkan wajah para wanita dan pria yang disangka sebagai pelaku dipampang secara vulgar. Padahal, tak selamanya informasi awal benar adanya.

Dengan kondisi ini, sosial media yang nyaris tak mengenal check and recheck jadi lahan jurnalis di media main stream melakukan tabayyun agar tak merugikan diri sendiri dan orang lain. Jika media sosial tak ada code of conduce, mengapa jurnalis media main stream tak menerapkan etika, paling tidak asas praduga tak bersalah.

IMG-20180320-WA0011.jpg

Sort:  

Good Post!
Terus Berkarya Ya!
owhh ya jangan lupa Vote & Follow saya juga @channa
thanks ya kak!
text.gif

Thank you for your upvote and your visit

mantap. photo adek gemes digabung dengan foto keren di bawah. hehehe

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 60580.16
ETH 2342.43
USDT 1.00
SBD 2.47