me-Raung via Kalibaru-Banyuwangi, 3344mdpl, 8-11 Sept 2018

in #naki5 years ago

Perjalanan yang sebenarnya tidak ada dalam bucketlist saya sebelumnya, mengingat dari berbagai artikel yang saya baca Gunung Raung merupakan gunung dengan jalur paling ekstrim di Pulau Jawa. Sempat juga melihat postingan photo dan video yang menunjukkan bukti ke-ekstrim-an nya.

Seperti biasa jika ada HARPITNAS rasanya sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kali ini rencana awal sejak jauh-jauh hari adalah ikut open trip ke Merbabu. Sayang sekali semakin mendekati hari H jumlah peserta masih 4 orang saja, jadi saya putuskan untuk cancel karena pasti juga tidak akan jalan tripnya. Kebetulan di tanggal yang sama Bang Aank and the genk mau ke Gunung Raung dan pernah menawarkan juga. Akhirnya coba bertanya kemungkinan kalau ikut, jalurnya apakah masih memungkinkan buat saya yang anak bawang hehehe, siapa saja yang ikut dll. Diyakinkan kalau Insya Allah bisa, tiketpun saya beli tgl 7 Sept, penerbangan malam dan dilanjutkan dengan Kereta Mutiara Malam untuk menyusul mereka yang rencananya sudah terlebih dahulu melakukan perjalanan dengan Kereta Api ke Kalibaru.

Jumat, 07 Sept 2018

Drama dimulai ketika adanya alasan teknis menyebabkan penerbangan Citilink dari Halim delay hampir 1 jam menjadi sekitar jam 19.30 dari jadwal semula 18.25. Waktu untuk melanjutkan perjalanan dengan kereta jam 22.00 pun semakin mepet bahkan kemungkinan tertinggal. Saya sudah pasrah saja kalaupun tidak ada lagi tiket ke Kalibaru, maka Surabaya atau Malang menjadi tujuan liburan saya kali ini. Apalagi begitu dapat info ternyata teman peserta cewek yang tadinya hendak ikut dalam pendakian ternyata batal. Dan saya menjadi satu-satunya anak bawang cewek dalam team kali ini. Hal ini sempat membuat saya jiper, hanya saja berpikir kasihan Bang Aank sudah terlanjur membawakan barang saya sekalian, dengan pertimbangan biar tidak ada bagasi untuk mengejar waktu awalnya. Bang Aank yang masih dalam perjalanan dengan kereta berusaha untuk mencarikan tiket Surabaya-Kalibaru yang jam 00.30 agar saya bisa tetap ikut. Beruntung tiketpun akhirnya didapat setelah sempat drama juga pas mau bayar ternyata sudah expired waktunya hingga harus memesan ulang.

Sekitar jam 21.00 saya tiba di Bandara Juanda, Surabaya. Mencari taxi untuk mengantar ke Stasiun Gubeng tempat pemberangkatan Kereta Mutiara Malam. Sayang jalanan Surabaya di Jumat malam rupanya padat bahkan macet di beberapa ruas hingga saya tiba jam 22.15 di Gubeng, tentu saja ketinggalan kereta malam. Menunggu kereta Wijaya Kusuma yang baru akan berangkat dini hari 00.30 dan akan tiba di Kalibaru sekitar jam 05.30 pagi harinya.

Sabtu, 08 Sept 2018

Keretapun tiba sesuai jadwal dan saya bergegas naik. Tak berapa lama duduk saya memutuskan untuk tidur, beristirahat karena saat tiba nanti tak ada waktu lagi untuk rehat melainkan hanya repacking dan langsung melakukan pendakian. Begitu turun dari kereta jam 05.30 saya langsung mencari ojek yang akan mengantarkan ke Basecamp Bu Soeto. Tak sulit karena di depan stasiun banyak tukang ojek menawarkan jasanya. Melewati ladang tebu dan coklat di kanan kiri jalan yang tidak begitu mulus kami melaju, dan sekitar 15 menit kemudian saya sudah harus turun di depan sebuah rumah yang merupakan Basecamp yang pertama kali ada di Gunung Raung, milik Bu Soeto. Tampak Beliau menyambut saya langsung dengan sedikit pertanyaan, ” bawaannya ini saja Neng ?” Ohhh Neng yang nyusul rombongan 7 orang dari Jakarta apa ya ? Iya bu, jawab saya sambil menyalaminya.img_2463.jpg

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 57616.20
ETH 3030.92
USDT 1.00
SBD 2.25