Dangdut is the Music of My Country [Bilingual Post]
Dear steemian fellow..
Dangdut is music of my country, ya begitulah lirik yang ada dalam bait lagu P. Project yang beredar di era tahun 2000-an, setidakya ini mempertegas bahwa musik dangdut adalah musiknya Indonesia yang telah berkembang secara kontemporer beberapa dekade, sehingga ruh dangdut semakin diterima dengan baik di Indonesia, mulai dari kalangan atas hingga kalangan menengah ke bawah.
Dangdut music is a blend of Indian and Arab music that entered into Indonesia in the 1940s, the originality of Melayu music was in collaboration with Indian and Arabic music so that the music was born that is now known by the name Dangdut. Dangdut is a name that is taken from the music buzz issued by a percussion of Tabla tool that issued a voice "Ndut"
Musik dangdut sendiri merupakan perpaduan musik India dan Arab yang masuk ke Indonesia pada tahun 1940-an, originalitas musik melayu pun di kolaborasikan dengan musik India dan arab sehingga lahirlah musik yang kini di kenal dengan nama Dangdut. Dangdut merupakan nama yang di ambil dari dengung musik yang dikeluarkan oleh alat tabla sejenis perkusi yang mengeluarkan suara “Ndut”
Oma Irama or better known as Roma Irama in honnorable as the Legend of Indonesian Dangdut, his struggle to ground Dangdut in the archipelago is not a mere figment, beginning in 1960s western music like the type of Rock began to enter Indonesia, resulting in Dangdut music at that time new found in the archipelago must struggle to continue for exist, considering Dangdut music when it was only favored by the middle to lower, so this music is considered villages musical, and the urban preference Rock genre to make music in Indonesia at that time.
Oma Irama atau lebih dikenal dengan Rhoma Irama di nobatkan sebagai the Legend of Indonesian Dangdut, perjuangan nya membumikan dangdut di Nusantara bukan isapan jempol belaka, mulai tahun 1960-an musik barat seperti jenis rock mulai masuk ke Indonesia, sehingga mengakibatkan music Dangdut yang kala itu baru menemukan ruh nya di nusantara harus berjuang untuk terus eksis, mengingat musik dangdut saat itu hanya digemari oleh kalangan menengah ke bawah, sehingga musik ini di anggap musik kampungan, dan kaum perkotaan lebih memilih genre rock untuk menjadikannya musik di Indonesia saat itu.
Rhoma Irama struggle together with Dangdut Melayu artists continue to make various modifications Dangdut genres to be more accepted in the society of Indonesia, even in the era of the 1970s Rhoma and his desperate friends experimenting to adopt electric guitar for Rock genre can be slightly combined with the original Dangdut, in accompaniment flute and rhythmic melodic Rock which were then wing Rolling stones made Cadence Dangdut increasingly able to combine with Rock music in the archipelago.
Perjuangan Rhoma Irama bersama seniman dangdut melayu terus melakukan berbagai modifikasi genre dangdut agar lebih diterima di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan di era 1970-an Rhoma dan kawan-kawan nekat bereksperimen untuk mengadopsi gitar listrik agar musik rock bisa sedikit dipadukan dengan dangdut original, di iringi suling dan gendang melodi rhytem yang saat itu beraliran Rolling stones menjadikan Irama dangdut semakin mampu bersaing dengan musik rock di Nusantara.
Saya pertama sekali mendengar musik Dangdut ketika masih berusia 8 tahun, salah satu lagu dangdut yang sangat terbayang dalam ingatan saya adalah “Setangkai Bunga Padi” yang dinyanyikan oleh Santa Hoky, inilah lagu dangdut yang pertama sekali menjadikan saya sangat menyukai musik Dangdut hingga saat ini, kemudian baru saya mengenal Rhoma Irama, Meggy Z, Mansyur S , Dayu. AG, Ona sutra, Jhonny Iskandar,Chaca Handika dan Imam S Arifin, Elvy Sukaisih, Rita Sugiarto dan masih banyak lagi, mereka semua adalah legendaris penyanyi Dangdut Indonesia pada masanya, bahkan lagu-lagu mereka hingga kini masih sangat menyentuh bila didengarkan.
Along with the development of the era, Dangdut music increasingly finds various other genres, such as Dangdut Koplo (This is Dangdut from East Java), a little bit sensational action less acceptable to the community in Indonesia, but so Dangdut still has its own place for fans, here is one Dangdut Koplo genre video that is loved by people in East Java.
Seiring perkembangan zaman ,musik Dangdut semakin menemukan berbagai genre lainnya, seperti Dangdut Koplo (Ini adalah Dangdut dari Jawa Timur),aksi panggungnya yang sedikit gebyar sedikit kurang diterima masyarakat di Indonesia, namun begitu Dangdut tetap memiliki tempat tersendiri bagi penggemarnya, berikut adalah salah satu video genre Dangdut Koplo yang sangat di gemari oleh masayarakat di Jawa Timur.
Kemudian ada Metal dhut, untuk genre ini hemat saya selaku penggemar Dangdut bisa dihitung dengan jari penyanyi yang bisa melantunkan dangdut genre Metal ini, Alam salah satu yang masih tersisa setelah penyanyi muda Abiem Ngesti meninggal dunia. Berikut adalah video Genre Metal dhut yang di nyanyikan oleh Alam.
Jazzdut, bisa terbilang genre yang lahir pada dekade akhir musik dangdut Indonesia, musik dangdut yang dikemas dalam nuansa jazz ini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia, meskipun genre ini diberikan sentuhan jazz, namun lirik Dangdut yang masih sangat kentara dalam lantunan lagu-lagu jazzdut ini. Berikut adalah video yang bisa anda saksikan untuk genre ini.
Chadut, ini adalah genre yang lahir di tahun 1990-an, musik dangdut yang dipadukan dengan irama cha-cha sangat disukai oleh lapisan masyarakat Indonesia, selain irama nya yang membuat bahu anda mengikuti dentuman iramanya,lirik nya yang sangat mudah dinyanyiakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahkan anak-anak bisa menirukannya dengan mudah, Obbie Messakh dan Dayu AG bisa jadi para pemula yang mempopulerkan Dangdut genre ini. Berikut adalah video genre musik dangdut yang beraliran Chadut, bisa anda simak dibawah ini.
Begitu diterimanya dangdut sebagai musik Indonesia tampak jelas di saluran televisi di Indonesia yang hingga saat ini masih membuat program continues sepanjang tahun untuk melahirkan talenta baru penyanyi dangdut, dan luar biasanya event televisi nasional ini di ikuti oleh kontestan dari seluruh Indonesia, untuk provinsi Aceh sendiri pernah juga muncul talenta dangdut pada tahun 2005 Adi KDI yang saat itu mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat Aceh untuk menjadikannya juara Kontes Dangdut Indonesia yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional.
Dangdut is the music of my country, maka tidak heran bila genre dangdut masih terus diterima dengan baik di Indonesia, History nya yang merupakan asli melayu dan campuran India serta arab menjadikannya sebagai pondasi kokoh eksisnya musik Dangdut hingga saat ini di Indonesia. Saat ini saya sendiri masih sedang menikmati kontes yang diadakan di salah satu stasiun televisi nasional untuk melahirkan generasi dangdut masa depan, dan salah satunya adalah Nabila dari Aceh Tengah, Gadis belia Tanoh Gayo ini sedang berjuang untuk lolos sebagai salah satu penyanyi dangdut masa depan, sudah tentu menjadi sebuah kebanggan bagi masyrakat Aceh bisa kembali membawa harum nama provinsi di tingkat nasional.
Tulisan ini saya dedikasikan bagi para pendahulu yang telah berjuang keras melahirkan musik Dangdut di tanah air, Bangsa yang besar bangsa yang menghargai jasa para pendahulunya, Dangdut is the music of my Country. Bila ada kekurangan sumber bisa ditambahkan kembali, penulis hanya merangkum dari sudut pandang kamera yang pas, sehingga Dangdut bisa menjadi Booming kembali.
luar bias bg,,, begituh tenguhnya perjuangan para seniaman dangdut , agar dapat diterima atau di akaui oleh seluruh lapisan masyarakat,,, begi juga kita para pejuang steemit,,,tetap semangat meski harga SBD sedang anik turun,,semoga kedepan terus berkembang,, bravo brader,,
Yuks semangat juga dong @hendrimirza :D
iya bg,,,@dilimunanzar
Siapa yang tidak kenal dengan dangdut (pemain gendang perutnya gendut), iramanya mengalun merdu, sulingnya suling suling bambu. Sejak zaman kuda makan besi sudah terkenal di seantero bumi melayu. Populer pada zaman Rhoma Irama (Raja Dangdut Tanpa Mahkota) sampai ke Duo Srigala (Goyang Dribel) yang bikin sange.
Tapi sayangnya lagu dangdut masa kini hanya mengandalkan goyangan yang mengandung ritme erotis (contohnya lagu Cinta Satu Malam, sudah seperti orang yang ke tempat lokalisasi) dan musik yang sudah bercampur baur (kalau gelee pliek enak dimakan) sehingga mengucilkan musik dangdut yang pada trah nya merupakan lagu/musik melayu yang penuh kesopanan dan keindahan tata bahasa.
Maaf @dilimunanzar kalau saya mengacaukan postingan anda teman.
Terima kasih sudah dikomentari dari sudut pandang layar smarthphone yang pas, sehingga menjadi Booming :P
Ya..ya..ya,, se-booming korban dilan. LOL
@lamkote tidak kuat, cukup saya saja :P
Menurut saya dangdut sekarang jauh dari kesopanan.... Kadang miris melihat penyanyi dangdut beraksi diluar batas dan penontonnya anak kecil...
Benar sekali kak, semoga kedepan musik Dangdut kembali menjadi perhatian kita semua kak, apalagi history nya jelas Dangdut sudah menjadi salah satu integritas original musik di indonesia
Walaupun music dangdut sudah di anggap kampungan saya tetap suka dengan lagu dangdut. Apalagi dangdut di zaman dahulu seperti Arafiq.
Perbedaan dangdut sekarang dengan zaman dahulu sangat jauh.
Kalau dangdut zaman dulu tidak bosan di pendengaran kita.
Namun kalau dangdut masa sekarang cepat membosankan.
Postingan yang menarik bang @dilimunanzar
Dangdut tidak dapat dipisahkan dari sejarah Bangsa Indonesia @syehlah, History nya yang memiliki nilai perjuangan bersaing dengan sederet genre musik lainnya, menempatkan Dangdut sebagai salah satu musik tereksis di Indonesia.
Semua hal memiliki dua sisi @syehlah,itu semua tergantung bagaimana kita menyikapinya, bagi saya pribadi Dangdut masih menjadi musik terdepan di list music channels saya :)
Saya juga masih menyukai musik dangdut bang @dilimunanzar
Terima Kasih
Sama sama @syehlah, kalau saya genre chadut itu paling asoy :D